balitribune.co.id | Negara - Dalam upaya pemulihan ekonomi dampak pandemic, sejumlah event mulai digelar di Jembrana. Teranyar Pemerintah kabupaten Jembrana menggelar pameran perdana dalam suasana pandemi Covid-19. Pameran yang dipusatkan dihalaman parkir Pemerintah kabupaten Jembrana menampilkan berbagai produk hasil UMKM di Bali.
Pameran yang sudah digelar Sejak Kamis (24/11) ini memasarkan berbagai produk usadha pengobatan tradisional Bali dari masing masing kabupaten / kota. Melalui pameran yang akan digelar selama tiga hari hingga Sabtu (27/8) besok ini, diharapkan pengobatan tradisional (usada Bali) yang merupakan warisan secara turun temurun dapat dilestarikan. Terutama mengimbangi masuknya obat tradisional dari luar seperti dari Tiongkok. Pameran dibuka Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna.
Pameran ini juga dikunjungi berbagai kalangan, termasuk rombongan Staf Ahli dari seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Bali yang menggelar Rakorda pembentukan asosiasi atau organisasi yang juga digelar di Jembrana Kamis lalu. Yang menarik dari sekian pengobatan tradisional yang ditampilkan, ternyata ada salah satu produk berupa ramuan obat yang disebut memiliki keampuhan untuk penyembuhan Corona (Covid-19). Obat herbal ini dipamerkan oleh salah seorang peserta dari KOta Denpasar, Ajung Kumis.
Ia mengaku mulai menekuni pengobatan herbal sejak tahun 2011. Selama satu dekade ini berbagai jenis ramuan sudah diracik. Bahkan meracik obat tradisional kini menjadi sumber penghasilan baginya “Saya mulai menekuni pekerjaan ini (pengobatan herbal) baru sejak tahun 2011. Itu semua bahan-bahan yang kami gunakan semuanya berasal dari alam,” ujarnya. Termasuk obat tradisional yang diyakini membantu penyembuhan pasien terpapar Covid-19. Produk itu ia jual dengan nama dagang Sanuq.
“Ini salah satu produk kami ini mampu membantu proses penyembuhan bagi yang terpapar Covid-19. Bahannya kami pastikan menggunakan bahan bahan tradisional,” tandasnya. Sementara Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna mengatakan, pameran hasil produk pertanian herbal sangat sesuai dengan misi kabupaten Jembrana. “Ini sangat sesuai dengan misi Kabupaten Jembrana, Nangun sad kerthi loka Jembrana .Terutama yang menyangkut Atma Kerthi, Jana Kerthi, dan Jagat Kerthi,” ujarnya.
Bahkan kedepannya, Wabup Ipat berharap, bisa terbentuk asosiasi atau organisasi yantg mensinergikan antar petani, pengusaha dan pengusadha. “Kita harapkan nanti, Bali dapat menjadi pusat obat tradisional dan muncul pengusadha yang berstandar internasional,” tegasnya. Pihaknya juga berharap melalui event-event seperti ini akan memuncukan berbagai potensi yang dimiliki masing-masing daerah sehingga bisa menjadi bagian dalam upaya pemulihan ekonomi dampak pandemi.