TIGA seniman muda beraksi melalui berbagai cara ketika mereka jatuh cinta lalu mengekpresikannya dalam pameran seni tentang cinta bertemakan “love is blind, huh!” di Artspace Artotel, Sanur, selama 2 bulan (24 Februari - 24 April 2017).
Mereka adalah Andi Bombdalove, Putu Genta Shimaoka “Suku Tangan”, dan Srizkiki. Ketiganya menerjemahkan cinta versi mereka masing-masing lewat karya seni. Art Manager Artotel Sanur, Safrie Effendi, selaku kurator dari pameran ini menuturkan, semua individu pasti paham rasanya jatuh cinta dan berbicara tentang cinta. “Cinta selalu dilambangkan dengan warna merah muda, balon, coklat, boneka beruang, dan bunga mawar,” akunya.
Sementara, General Manager Artotel Sanur, Goya A Mahmud, secara terpisah menjelaskan, ketiga seniman muda ini memberikan sentuhan lain dari cerita cinta dengan luar biasa. “Saya jadi bisa melihat cinta dari sisi yang berbeda. Kita bisa melihat bagaimana mereka secara berbeda menceritakan tentang sebuah cinta dalam karya seni,” puji Goya A Mahmud, didampingi Dina Indah (Marcom Manager Artotel Sanur), Jumat (24/2).
Andi Bombdalove adalah sebuah pergerakan cinta dan perancangan street art yang lahir di Jakarta tahun 2015, sebelum akhirnya hijrah ke Bali di akhir tahun lalu. Ia menyebarkan cinta melalui karyanya di tembok–tembok jalanan menggunakan poster, stiker, dan mural. Pergerakan Bombdalove menjelajahi banyak bentuk seni sebagai ekspresi seniman jalanan dengan tujuan menyebarkan cinta dan menyebar provokasi tentang cinta untuk membuat kehidupan lebih baik.
Putu Genta Shimaoka dikenal sebagai “Suku Tangan”, yang lahir di Okayama, Jepang pada tahun 1993. Karyanya terinspirasi konsep surealisme yang mengangkat elemen mengejutkan, reposisi berdampingan dan non sekuitor. Sedangkan Srizkiki, satu-satunya wanita pada pameran ini yang akran disapa Kiki, lahir di Jakarta pada tahun 1993. Karyanya selalu menggunakan objek realis seperti manusia yang bercampur dengan garis bentuk, bunga atau tulisan menggunakan teknik mix media.*