Diposting : 24 June 2021 07:22
YUE - Bali Tribune
balitribune.co.id | Denpasar - Perlambatan ekonomi sebagai dampak dari pandemi Covid-19, pameran virtual atau yang digelar secara online merupakan terobosan dan strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di berbagai sektor industri, khususnya industri makanan dan minuman ( F&B). Pameran virtual yang saat ini digunakan sebagai ajang bertemunya antara pembisnis atau pelaku usaha dan pelanggan dilakukan agar para pelaku usaha dapat tetap mempromosikan, dan memasarkan seluruh keunggulan produknya ditengah pembatasan fisik pandemi Covid-19.
Daud Salim salah seorang penggagas pameran virtual di Tanah Air mengatakan,
dengan memanfaatkan perkembangan teknologi digital dalam platform pameran virtual dapat membantu para pelaku usaha dan khususnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) segera bangkit dari dampak pandemi dan mampu bersaing di pasar nasional ataupun pasar internasional.
"Hal ini dalam upaya mendukung perkembangan industri seperti makanan dan minuman untuk bangkit di masa pandemi," ungkapnya dalam siaran persnya, Rabu (23/6).
Ia menceritakan, selama pandemi pihaknya telah dua kali menggelar pameran virtual internasional dengan total enam sektor industri termasuk jamu yakni pada akhir tahun 2020 dan Juni 2021. Pada pameran virtual tahun lalu telah berhasil menarik 12.000 pengunjung dengan total kunjungan mencapai lebih dari 40.000 kunjungan.
Tahun ini, diharapkan pameran virtual tersebut dapat menjangkau 25.000 pengunjung dengan total kunjungan sebanyak 50.000 kunjungan. "Pameran virtual tahun ini mendatangkan calon pembeli lokal maupun mancanegara seperti negara Vietnam, Brazil, Australia, Kazakhstan, Fiji Island, Mexico, India, Prancis, China, Ekuador dan Qatar," jelas Daud.
Kata dia, pameran virtual untuk industri makanan dan minuman tahun ini diikuti lebih dari 150 peserta, baik dari lokal maupun internasional. Serta lebih dari 30 pelaku UMKM ikut mempromosikan produknya.