Pasar di Hutan Bambu Pelipurlara Daya Tarik Baru Wisatawan | Bali Tribune
Diposting : 28 August 2023 14:52
SAM - Bali Tribune
Bali Tribune/ PASAR - Suasana di Pasar Pelipurlara di obyek wisata Desa Tradisional Penglipuran,

Balitribune.co.id | Bangli - Obyek wisata Desa Tradisional Penglipuran kini memiliki Pasar Pelipurlara. Pasar yang berada di tengah hutan bambu ini menjajakan makan tradisonal. Para pembeli melakukan transaksi menggunakan koin dari bambu.

Manager operasional Desa Wisata Tradisional Penglipuran, I Ketut Nuriada mengatakan pasar Pelipurlara merupakan terobosan baru di Desa Penglipuran. Adapun ide ini muncul saat kunjungan wisatawan ke Desa Wisata Penglipuran terus meningkat, sehingga dipandang perlu untuk memberikan suasana  baru bagi pengunjung.

"Biar tidak monoton, setelah puas menikmati keindahan alam desa Penglipuran, pengunjung juga bisa menikmati berbagai minuman dan masakan khas penglipuran di areal hutan bambu," ujarnya, Minggu (27/8).

Kata Nuariada, selain memberikan suasana baru bagi wisatawan, keberadaan pasar pelipurlara ini juga untuk memfasilitasi warga setempat yang tidak memiliki lokasi untuk berjualan di obyek utama, pasar Pelipurlara menyediakan berbagai olahan masakan tradisional khas Bali, mulai dari minuman, jajan dan masakan lokal Bali.

Kemudian, untuk transaksi di pasar pelipurlara ini, pengunjung membayar dengan koin berupa potongan bambu dengan nilai Rp 5.000 dan Rp 10.000. "Untuk yang mau berbelanja, bisa lebih dulu menukar uang sebelum memasuki pasar. Jika koin yang telah ditukar tetapi tidak habis dibelanjakan, maka bisa ditukarkan kembali dengan uang rupiah," sebutnya.

Pasar Pelipurlara sudah diuji coba sejak sepekan lalu. Pasar ini dibuka setiap Hari Sabtu, dan setidaknya ada 10 pedagang yang meramaikan pasar Pelipurlara. "Kami merencanakan untuk Pasar Pelipurlara buka setiap hari Sabtu saja, mulai 10.00 wita sampai 16.00 wita. Dari beberapa kali dibuka, keberadaan pasar Pelipurlara ini mendapat respon yang bagus dari para pengunjung,” tuturnya.

Salah satu pengunjung, Andini Resmi Anitis mengatakan jika keberadaan pasar ini konsep bagus. Pengunjung bisa menikmati makanan setelah berkeliling. "Kami sangat puas dengan berbagai pelayanan yang di berikan, Dimana setelah capek berkeliling desa, bisa melepas lelah dengan menikmati berbagai minuman dan masakan dengan nuansa khas Bali," sebutnya.