BALI TRIBUNE - Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, Selasa (30/1) lalu menghadiri upacara Pemelaspas Wantilan dan Penyengker Pura Puseh Desa Adat Tegal, Desa Darmasaba. Bupati juga meninjau Pasar Modern Tradisional Tegal Darmasaba yang baru selesai dibangun.
Namun ada hal menarik dalam kehadiran Bupati di Tegal Darmasaba, dimana usai menghadiri upacara melaspas, Bupati naik becak menuju pasar modern, diiringi beleganjur.
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menyampaikan, pemelaspas wantilan dan penyengker pura di pura puseh desa adat Tegal, Desa Darmasaba, sebagai salah satu simbul budaya di Bali. Pembangunan pura dengan konsep tri mandala yakni utamaning mandala, madyaning mandala, sorning mandala, wajib dilestarikan dan dijaga kelestariannya. “Sudah barang tentu ketika ada yang rusak kita perbaiki sehingga tidak ada lagi beban iuran pada masyarakat setempat, ” ungkapnya.
Dijelaskan, Pemerintah Kabupaten Badung dalam hal ini totalitas mendukung pembangunan pura dan repitalisasi pasar adat Tegal, Desa Darmasaba yang dikenal dengan pasar tenten dengan kucuran dana kurang lebih 3 milyar lebih. “Hal ini merupakan wujud dari komitmen Pemkab. Badung dalam konsep Tri Hita Karana. Bidang Parahyangan kita bantu pura-nya, pawongan melalui program kesehatan dan pendidikan gratis, upakara/upacara kita bantu sepenuhnya, palemahan salah satu dalam peningkatan perekonomian yaitu pasar kita bangun untuk masyarakat setempat sehingga perekonomian bisa berjalan dengan baik, termasuk wifi gratis. Proses lahir, hidup dan sampai meninggal ditanggung oleh pemerintah,” ungkapnya.
Bupati yang terkenal bares ini juga komit mendukung kegiatan Sekaa Teruna di badung. Apapun kebutuhan Sekaa Teruna, baik itu gong, alat musik maupun sarana olahraga, Pemkab Badung siap membantu. "Gong memiliki banyak manfaat untuk para generasi muda agar mempunyai kesibukan untuk melakukan latihan tabuh yang nantinya akan dipakai di adat, apalagi akan menjadi Desa Wisata dan secara otomatis dapat menghindari hal-hal yang bersifat negatif seperti mabuk-mabukan, geng motor dan penyalahgunaan narkoba yang dapat mengganggu ketertiban umum," jelasnya.
Usai menghadiri upacara melaspas sekaligus menandatangani prasasti di Pura Puseh, Bupati Giri Prasta lanjut meninjau pasar modern tradisional dengan menaiki becak yang dikayuh langsung oleh Camat Abiansemal I Gst. Ngr. Surya Jaya. Selama perjalanan menuju pasar tradisional diiringi tabuh beleganjur dan masyarakat setempat. Terkait dengan pasar ini, Bupati Giri Prasta mengharapkan pasar tradisional dikelola oleh masyarakat dan jangan sampai pedagang yang berjualan di pasar ini bukan dari masyarakat lokal.
“Pedagang diutamakan dari masyarakat lokalsehingga menjadi tuan di rumahnya sendiri,” tegas Bupati.
Bendesa Adat Tegal, I Made Lipur menyampaikan terima kasih atas bantuan dana hibah dari Bupati Badung sehingga pembangunan di Pura Puseh sekaligus upacara melapas sudah dapat berjalan sesuai rencana. “Kami kedepan mempunyai program akan membangun wantilan di pura Desa, serta merehab wantilan yang sudah ada, yang akan direncanakan rampung di tahun 2021,” uangkapnya.
Ketua panitia pembangunan I Made Antara melaporkan pembangunan ini melalui bantuan dana hibah di tahun 2017 sebesar 1.5 M, untuk pembangunan wantilan, tembok penyengker dan dapur. Serta dana dari PUPR dan BPBD sebesar Rp. 600 juta lebih untuk perbaikan kori Agung Pura Puseh kangin, dan untuk revitalisasi pasar adat sebesar Rp. 3,2 M. Begitu pula dengan dana APBBdes untuk pembangunan tembok penyengker jaba tengah bala mulat sari dengan bantunan hibah yang 1,5 M, ditambah kas desa dan APBDes serta swadaya desa adat sebesar 750 juta.
Pada kesempatan itu Bupati didampingi Kabag Humas Setda Badung Putu Ngurah Thomas Yuniarta, Kadis Koperasi, UKM dan Perdagangan I Ketut Karpiana, Camat Abiansemal I Gst. Ngr. Surya Jaya beserta tripika Kecamatan Abiansemal, Perbekel Desa Darmasaba I Made Taram, serta tokoh masyarakat setempat.