balitribune.co.id | Sampai akhir Oktober 2024 lalu wholesales anggota Gabungan Industri Kendaran Motor Indonesia (Gaikindo) belum dapat melampaui wholesales pada bulan yang sama pada tahun 2023. Data angka penjualan 2023 tercatat 755.778 unit. Sementara di periode yang sama tahun 2024, anggota Gaikindo hanya bisa menjual 633.218 unit.
Penjualan retail juga menghadirkan “suasana” yang tidak berbeda jauh dengan wholesales. Hingga Oktober 2024, anggota Gaikindo hanya mencatat angka 657.223 unit. Sementara di periode yang sama pada 2023, Toyota dan kawan-kawan mampu mencatatkan penjualan hingga angka 746.246 unit.
Suasana “lesu darah” juga dialami seluruh anggota Gaikindo. Bahkan ada dua anggotanya yang mengalami penurunan angka penjualan lumayan besar, yaitu Honda (-35,8 persen) dan Hyundai MHID (-35,2 persen).
Kendati pasar mengalami masa-masa yang berat, namun Toyota tetap memimpin pasar dengan angka 246,382 unit pada tahun 2023 dan 208.301 unit (2024). Daihatsu menguntit dengan torehan angka 147.551 unit (2023) dan 125.849 unit (2024).
Menurut praktisi bisnis otomotif Andrea Suhendra, kelesuan pasar otomotif ini terjadi karena dua sebab. Faktor lower purchashing power dan memang kondisi ekonomi saat ini.Dua faktor ini, diperkirakan pasar baru mengalami akselerasi yang bagus pada tahun 2026.
“Tahun 2025 sudah ada gerakan, namun daya serap pasar belum sebagus sebelum-sebelumnya. Tahun 2025 sudah membaik, tapi angkanya belum bisa tembus satu juta unit,” pungkas Andre.