Pasar Poh Gading Disertifikasi SNI | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 12 October 2018 20:30
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
Saat melakukan sertifikasi Pasar Poh Gading Denpasar, Kamis (11/10).
BALI TRIBUNE - Tim SNI Pasar Rakyat Kemendag RI melakukan sertifikasi dan pendampingan Pasar SNI di Pasar Poh Gading Denpasar, Kamis (11/10). Selain Pasar Poh Gading, sertifikasi Pasar SNI juga dilakukan untuk Pasar Nyangelan Panjer Denpasar.
 
Kepala Sub Direktorat Kasubid Pengembangan Sarana Distribusi, Kemendag RI, Imanuel Kasigran Ibro mengatakan bahwa revitalisasi pasar yang dilakukan Kemendag RI tidak saja dalam tataran pembenahan fisik namun juga pelaksanaan pengelolaan pasar yang berstandar pasar SNI. Di Kota Denpasar sendiri telah terdapat satu pasar yakni Pasar Agung Peninjoan yang berstandar SNI dan menjadi pasar percontohan nasional. "Pasar Agung Peninjoan Kota Denpasar menjadi satu-satunya pasar yang berstandar SNI di Bali,"ujarnya.
 
Dari program ini terus berlanjut yang tahun ini menyasar dua pasar di Kota Denpasar yakni Pasar  Poh Gading dan Pasar Nyanggelan. Pasar Poh Gading masuk dalam pasar tipe IV dari persyaratan dan ketentuan pasar SNI 8152:2015. Persyaratan ini meliputi jumlah pedagang kurang dari 250 orang, zonasi pedagang, ketersedian ruang menyusui, pencegahan kebakaran, pemilahan sampah, hingga kebersihan pasar.
 
Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Denpasar, I.B Anom Suniem mengatakan, keberadaan pasar rakyat di Kota Denpasar dengan langkah revitalisasi pembenah fisik dan menejemen pasar yang sampai saat ini mencapai 34 pasar rakyat. 
Dari sekian pasar, program revitalisasi lewat dana Tugas Pembantuan (TP) Kemendag RI juga dilakukan, serta pendampingan dari Pemkot Denpasar. Beberapa Pasar seperti Pasar Agung Peninjoan, telah mampu menjadi pasar percontohan tingkat nasional serta menjadi pasar percontohan Standar Nasional Indonesia (SNI).
 
Terkait Revitalisasi Pasar Poh Gading Desa Pekraman Poh Gading dan Pasar Nyanggelan Panjer, program revitalisasi memberikan dampak pada peningkatan omset pasar perbulannya. Pasar Nyanggelan sebelum revitalisasi tahun 2013 dengan omset rata-rata Rp. 2,7 miliar, setelah revitalisasi omset mencapai rata-rata Rp. 7 miliar. Pasar Poh Gading sebelum revitalisasi tahun 2013 dengan omset rata-rata Rp.  2 miliar setelah revitalsiasi mencapai Rp. 5 miliar.
 
"Beberapa pasar di Denpasar telah mendapatkan sentuhan program revitalisasi dan kali ini peningkatan menejemen pengelolaan dan peran pedagang dilakukan melalui kegiatan sekolah pasar," ujarnya.
 
Lebih lanjut dikatakan sekolah pasar menjadi rangkaian dari pelaksanaan Pasar SNI. Sehingga kegiatan ini disinergikan melibatkan pengelola pasar, pedagang dan OPD terkait Pemkot Denpasar. "Tim pusat datang langsung melakukan sertifikasi dan pendampingan pasar SNI di Pasar Poh Gading dan Pasar Nyanggelan," ujarnya.
 
Sementara pengelola Pasar Pohgading, Made Suparta mengatakan pihaknya memiliki jumlah pedagang 201 pedagang. Pasar Poh Gading mendapatkan dana TP dari Kemendag RI secara bertahap pada tahun 2013, 2015 dan 2016 dengan total anggaran revitalisasi pasar rakyat berjumlah 11 milyar lebih. Disamping itu juga mendapatkan dana bantuan dari Pemkot Denpasar.
 
"Dari program ini kami pengelola dan pedagang mengucapkan terima kasih dan mendukung pelaksanaan terwujudnya SNI Pasar Rakyat Poh Gading,"ujarnya.