
balitribune.co.id | Amlapura - Pasca ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu 28 April, pengamanan di pintu masuk Bali dilakukan ekstra ketat oleh belasan anggota polisi bersenjata lengkap. Di Pelabuhan Padang Bai, intensitas pengamanan dan pemeriksaan mulai ditingkatkan beberapa saat setelah serangan bom di Makassar tersebut terjadi. Dimana untuk kegiatan pemeriksaan dan pengamanan di pintu masuk Bali Timur ini melibatkan belasan orang personil polisi bersenjata lengkap yang merupakan gabungan dari personil BKO Polres Karangasem dengan Polsek Kawasan Laut Padang Bai.
Kapolsek Padang Bai, Kompol I Made Suadnyana, kepada media ini di pos pemeriksaan Senin (29/3/2021) menegaskan untuk pengamanan pelabuhan Padang Bai pihaknya tetap melaksanakannya sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan, demi keamanan anggotanya dalam melaksanakan tugas penjagaan dan pengamanan di pintu masuk dan keluar pelabuhan.
“Atas perintah dan intruksi dari pimpinan, intensitas pemeriksaan dan pengamanan di Pelabuhan Padang Bai yang merupakan pintu masuk Bali timur ditingkatkan beberapa saat setelah terjadinya ledakan bom di Kota Makasar,” tegasnya. Ditegaskannya pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh, termasuk penggeledahan barang bawaan penumpang yang dirasa mencurigakan.
“Seluruh kendaraan orang dan barang yang turun dari kapal kita langsung hentikan untuk kita lakukan pemeriksaan dan penggeledahan. Termasuk penumpang dalam bus, kita berlakukan hal yang sama yakni seluruh penumpang diminta turun untuk selanjutnya diperiksa identitas, tujuan serta digeledah seluruh barang bawaan termasuk yang berada di bagasi,” ujarnya.
Untuk penjagaan, pengamanan dan penggeledahan pihaknya dibantu dengan pasukan dari K-9 dengan 2 satu ekor anjing pelacak. “Pengamanan dan penjagaan kita laksanakan secara ketat 24 jam penuh, jadi anggota kita bagi dalam beberapa sip,” kata Kapolsek padang Bai, lanjut menjelaskan pengamanan ini dilakukan untuk memproteksi atau mencegah masuknya anggota jaringan teroris ke Bali serta barang atau bahan berbahaya yang ada kaitannya dengan jaringan terorisme.
Namun sejauh ini belum ada orang yang dicurigai ataupun ditemukannya bahan berbahaya seperti bahan peledak (Handak) atau bahan berbahaya lainnya. Pengamanan dan penjagaan pintu masuk Bali yang diperketat ini dilakukan mengingat Bali menjadi destinasi wisata dunia, terlebih saat ini pemerintah tengah berupaya mengembalikan kondisi pariwisata di Bali yang terpuruk akibat Pandei Covid-19.