balitribune.co.id | Gianyar - Hampir dua tahun Pasar Adat Bona direlokasi lantaran Kebakaran hebat, kini para pedagang dan masyarakat bisa berbangga dengan pasarnya yang baru dan megah. Dipastikan Pasar berarsitektur style Bali ini akan dibuka Awal tahun mendatang. Tidak hanya bangunan yang megah, prajuru Adat setempat juga akan menerapkan sistem manajemen profesional di pasar ini.
Areal Pasar Adat Bona yang dua tahun ini terlihat puing kebakaran, kini sudah terlihat tertata kembali. Sebuah gedung baru dan megah berdiri dan kini masih ada beberapa proses finishing. Jro Bendesa Adat Bona, I Gusti Nyoman Yasa mengatakan, saat ini proyek revitalisasi pasar sudah mendekati finishing, hanya tinggal melakukan pembersihan, pemasangan pintu dan sebagainya. Total anggaran yang digunakan sekitar Rp 2,4 miliar. Kata dia, pedagang akan pindah ke pasar baru ini pada Januari 2021.
Disebutkan, Proses pembangunan Pasar ini sangat memuaskan. Tidak hanya dirasakan pedagang tetapi juga masyarakat. Sebab bangunan tersebut megah, dan menjadi salah satu ikon di Desa Bona. Dia mengungkapkan, sebelum pasar terbakar, pasar tersebut dibuat secara swadaya, karena itu bangunannya biasa-biasa saja, bahkan terkesan kumuh. Tak hanya itu, bangunannya pun sempit, sehingga para pedagang sampai berdesakan. Namun saat ini sudah terjadi perluasan, penambahan kios, dan saat ini terdapat lahan parkir yang lapang.
Melihat perubahan ini, pihaknya akan mengelola pasar tersebut secara profesional. Karena itu, sebelum pasar beroperasi, pihaknya akan studi ke pasar-pasar yang sudah maju. Adapun hal penting yang harus dipelajari, kata dia, mulai dari pengaturan pedagang, jam buka, sistem kontrak dan sebagainya. "Kami akan belajar dari pasar-pasar yang sudah maju. Bangunan Baru, manajemennya pun harus profesional," tandasnya.
Terkait pedagang yang akan diberikan tempat di pasar baru ini, Gusti Yasa akan mengutamakan pedagang sebelumnya yang berjumlah sekitar 50 orang. Namun ia tak menampik terdapat banyak pedagang luar desa yang tertarik berjualan di pasar ini. Namun saat ini ia belum bisa memutuskan apakah akan menerima pedagang dari luar desa atau tidak. Karena dimasa pandemi, banyak masyarakat menjadi pedagang. “ terkaiat penambahan pedagang, kami juga akan pertimbangkan pedagagg dadakan ini. Pedagang yang sudah pasti diterima di pasar baru ini adalah pedagang yang sudah berjualan saat pasar ini ludes terbakar," tegasnya.
Pihaknya menegaskan, pengelolaan pasar ini nantinya tidak berorientasi bisnis adat atau desa adat tidak melihat pasar ini sebagai ladang penghasilan. Namun keberadaan pasar ini, kata dia, hanya sebagai tempat perputaran ekonomi. Sebelumnya, pihaknya mengaku tidak menjadikan pasar sebagai ladang bisnis. Namun hanya bertujuan supaya roda ekonomi di Bona bisa berjalan. “ Kali ini tentunya akan kami jadikan salah satu sumber pendapatan Desa Adat,” pungkasnya.