Diposting : 19 May 2020 20:10
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
balitribune.co.id | Denpasar - Layanan rawat inap di Puskesmas 4 Denpasar Selatan hingga Selasa (19/5) masih ditutup. Penutupan ini dilakukan pasca adanya seorang bidan yang bertugas di layanan rawat inap puskesmas setempat dinyatakan positif terpapar Covid-19. Layanan rawat inap di puskesmas ini pun diperkirakan ditutup selama 3 minggu.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, Dewa Gede Rai dikonfirmasi, Selasa (19/5) mengatakan lamanya tutup layanan rawat inap di Puskesmas tersebut bisa mencapai tiga minggu. Karena petugas medis yang diisolasi tersebut selama 14 hari. Setelah itu, belum tentu bisa kerja. Mereka harus diberikan waktu untuk pemulihan. "Jadi diperkirakan paling cepat tiga minggu baru bisa buka lagi layanan rawat inapnya," ujar Dewa Rai.
Dikatakan, saat ini untuk rawat jalan masih tetap dilayani. Karena tidak sedikit masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan di Puskesmas itu. "Jadi yang tutup sementara hanya rawat inap saja. Yang lain masih bisa buka," ujar Dewa Rai.
Seperti diketahui, Seorang bidan yang bertugas di Puskesmas 4 Denpasar Selatan (Densel) dinyatakan positif Covid-19. Bidan yang diketahui tinggal di Tabanan ini bertugas di ruang layanan rawat inap Puskesmas 4 Densel. Untuk sementara, pelayanan di rawat inap puskesmas ini pun ditutup.
Selain menutup layanan rawat inap, sebanyak 50 orang yang meliputi dokter, perawat, bidan dan pegawai lain yang diduga kuat melakukan kontak erat dengan bidan yang bersangkutan juga langsung menjalani uji swab dan diisolasi selama 14 hari. Beruntung, hasil swab pertama terhadap 50 orang tersebut dinyatakan negatif covid-19.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, Dewa Gede Rai yang dikonfirmasi melalui saluran Telephone, Minggu (17/5) lalu menyebutkan bidan tersebut bertugas di ruang rawat inap Puskesmas 4 Denpasar Selatan, sehingga di ruangan tersebut dilakukan isolasi dan penutupan sementara. "Di Puskesmas 4 Densel kan ada ruang rawat inap dan jalan. Yang ditutup untuk rawat inapnya saja, karena dia bertugas di ruang tersebut. Jadi di ruang itu sementara tidak menerima pasien rawat inap karena petugas medisnya juga sedang diisolasi. Rawat jalannya masih buka tapi mengurangi kunjungan," ujar Dewa Rai.
Ditanya darimana bidan bersangkutan bisa tertular, Dewa Rai mengatakan, terkait hasil tracking, hingga saat ini, belum diketahui pasti hingga bidan tersebut bisa tertular dan positif Covid-19. Sebab, tim surveillance sudah melakukan tracking dengan semua dokter maupun tenaga medis atau yang bekerja di puskesmas setempat dan hasilnya uji swab dinyatakan negatif. Bahkan, pasien terakhir yang sempat ditolong persalinan hasil uji swabnya negatif. "Kami sudah lakukan tes swab terhadap 50 orang yang diduga kuat pernah kontak dengan dengan bidan tersebut. Namun hasil swab tes pertama hasilnya negatif. Termasuk sejumlah pasien yang pernah dirawat dan dibantu persalinannya oleh bidan bersangkutan juga telah dilakukan tes swab, hasilnya pun negatif covid-19," ujarnya.
Hanya saja, kata Dewa Rai, informasi yang diperolehnya, bidan ini setiap hari pulang pergi Tabanan -Denpasar. Untuk itu, pihak GTPP Covid-19 Denpasar sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Tabanan agar dilakukan tracking kepada pihak keluarganya. "Untuk kasus bidan ini entah dimana tertular. Kami cek orang-orang di puskesmas kami sudah uji swab hasilnya negatif. Yang pernah ditolong persalinan oleh bidan tersebut juga swab negatif. Berarti kami duga bukan dari Puskesmas tempat kerja bidan bersangkutan penularannya. Apa dari tempat tinggalnya tertular, atau pernah kontak dengan orang lain, ini yang perlu ditelusuri lebih lanjut," jelasnya.
Dikatakan, Dewa Rai, saat ini, bidan tersebut telah diisolasi di Bapelkesmas Provinsi Bali di Denpasar mengingat bidan tersebut bergejala ringan. Sementara untuk puluhan tenaga medis dan pegawai di Puskesmas 4 Densel telah dilakukan isolasi di rumah singgah yang disediakan Pemerintah Kota Denpasar. Selama isolasi, tenaga medis ini akan kembali dilakukan uji swab kedua. "Selama 10 hari ini akan dilakukan tes swab kembali karena memasuki masa inkubasi," ujarnya.