Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Patung Buddha Tidur Obyek Wisata di Mojokerto

BUDDHA - Pengunjung saat berfose di patung Buddha Tidur Maha Vihara Majapahit

BALI TRIBUNE - Destinasi patung Buddha Tidur Maha Vihara Majapahit di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Mojokerto Jawa Timur ini kerap dikunjungi wisatawan lokal dan dari beberapa daerah di Indonesia. Patung Buddha Tidur Mojokerto memiliki panjang 22 meter dengan lebar 6 meter dan tinggi 4,5 meter. Bahkan pernah tercatat dalam rekor MURI sebagai patung Buddha Tidur terbesar di Indonesia tahun 2001. Saat Bali Tribune berkunjung ke destinasi ini, Rabu (18/7) bersama rombongan awak media di Bali serta Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali, sempat bertemu dengan sejumlah pengunjung dari daerah lain untuk melihat secara langsung keberadaan patung Buddha Tidur Maha Vihara Majapahit tersebut. Pengurus Yayasan Lumbini Buddha Parini Bana, Sriono menjelaskan Patung Buddha Tidur Mojokerto itu juga berada diurutan ketiga terbesar di Asia setelah patung Buddha Tidur di Thailand dan Nepal. Cat emas yang melapisi Patung Buddha Tidur menggambarkan wafatnya Siddharta Gautama. Patung dibangun menghadap ke arah selatan yang dianggap kiblatnya umat Buddha. Pengunjung pun tampak antusias mengabadikan kunjungannya di patung Buddha Tidur tersebut. Patung Buddha Tidur ini diletakkan di halaman Vihara dilengkapi pagar pembatas bagi pengunjung yang ingin mengabadikan gambar. Salah seorang rombongan dari Bali, Rudianto mengatakan untuk menuju destinasi ini dia menggunakan jalur darat dari Surabaya. Perjalanan kata dia ditempuh kurang lebih selama 1,5 jam untuk mencapai patung Buddha Tidur Maha Vihara Majapahit dengan menggunakan bus. "Begitu tiba di sini (Buddha Tidur Maha Vihara Majapahit), saya dan teman-teman langsung mengeluarkan kamera untuk foto-foto," katanya. Di luar area Vihara, terdapat beberapa pedagang yang menjual souvenir khas daerah ini mulai dari kaos bertuliskan patung buddha Tidur dan makanan ringan. "Setelah berkunjung di Vihara, di luar Vihara kita dapat membeli berbagai oleh-oleh yang dijual masyarakat setempat," ucap Rudi. Suasana di patung Buddha Tidur Maha Vihara Majapahit cukup sejuk sehingga para pengunjung lebih nyaman untuk berfoto. "Kami tiba sore hari jadi udaranya terasa sejuk sehingga betah berlama-lama di sini," katanya. Sementara itu pengunjung lainnya, Nurhakim yang datang dari Bandung tersebut mengaku sengaja berkunjung ke patung Buddha Tidur ini untuk berwisata. "Saya asli Mojokerto tapi tinggal di Bandung. Saya pulang kampung ke Mojokerto dalam rangka liburan dan mampir ke patung Buddha Tidur ini untuk melihat secara langsung," terangnya. 

wartawan
Ayu Eka Agustini

Dukung Petani Lokal, Diperpa Badung Gelar Badung Promo Tani

balitribune.co.id | Mangupura - Dinas Pertanian dan Pangan (Diperpa) Kabupaten Badung kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesejahteraan petani lokal melalui kegiatan rutin bertajuk "Badung Promo Tani". Kegiatan ini digelar pada Jumat (1/8) di area parkir selatan Lapangan Mangupraja Mandala, Puspem Badung.

Baca Selengkapnya icon click

Frank & co. Hadirkan Gerai ke-53 di Mal Bali Galeria dengan Konsep Terbaru

balitribune.co.id | Mangupura - Frank & co., luxury jewellery brand terkemuka di Indonesia yang berada dibawah naungan Central Mega Kencana (CMK) membuka gerai ke-53 di Mal Bali Galeria, Kuta Kabupaten Badung, Jumat (1/8). Gerai ini hadir dengan konsep baru yang mengedepankan kemewahan, keanggunan klasik, dan kenyamanan maksimal.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Barong Brutuk Terunyan Diusulkan Jadi WBTB

balitribune.co.id | Bangli - Pemerintah Kabupaten Bangli melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bangli tahun ini mengusulkan satu unsur budaya untuk ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak benda (WBTB) Indonesia. Adapun yang diajukan adalah tarian Barong Brutuk,  Desa Terunyan, Kecamatan Kintamani.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Akhir 2025 TPA Suwung Tutup Permanen, Mulai 1 Agustus Tidak Terima Sampah Organik

balitribune.co.id | Denpasar - Terhitung mulai 1 Agustus 2025, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Sarbagita Suwung tidak lagi menerima kiriman sampah organik. Selanjutnya, TPA seluas 32,4 hektare ini akan ditutup secara permanen pada akhir Desember 2025. Informasi tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, dalam siaran pers pada Rabu (30/7).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.