![Sampah dan Limbah](/sites/default/files/field/image/Cuplikan%20layar%202025-02-10%20111425_0.png)
balitribune.co.id | Mangupura - limbah.id, perusahaan penyedia pengelolaan limbah berbahaya dan tidak berbahaya di seluruh Indonesia menggelar seminar dan gathering bertajuk "Towards Green Compliance: Sustainable Waste & Environmental Solutions” di International Conference Center (ICC) Kuta, Bali, Sabtu (8/2). Acara ini menghadirkan sejumlah pembicara terkemuka, termasuk I Made Rai Wirastuti, ST, M.Si, dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Badung, memberikan pandangan mengenai kebijakan lingkungan terkini dan menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dalam memastikan pengelolaan limbah yang efektif dan sesuai regulasi.
Dalam sambutannya, Joseph Heru Sanjaya, CEO limbah.id, menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mencapai tujuan keberlanjutan. limbah.id kata dia ingin menginspirasi pelaku industri untuk lebih peduli terhadap lingkungan melalui solusi yang praktis dan terukur. Acara ini menjadi langkah nyata untuk memperkuat kesadaran akan pentingnya manajemen limbah yang bertanggung jawab," ujarnya.
“Kami terus mendorong pelaku industri di Bali untuk lebih mematuhi regulasi lingkungan dan menerapkan praktik yang ramah lingkungan demi masa depan yang lebih berkelanjutan,” ujarnya.
Dr. Eng. Pandji Prawisudha dari Institut Teknologi Bandung berbagi pandangan akademis terkait inovasi teknologi dalam pengelolaan limbah. Pandji menyoroti pentingnya riset dan pengembangan teknologi yang dapat membantu industri mengurangi dampak lingkungan.
“Pengembangan teknologi pengelolaan limbah harus terus didorong, sehingga dapat menjadi solusi yang efisien dan ramah lingkungan untuk berbagai sektor industri,” ungkapnya.
I Made Rai Wirastuti, ST, M.Si, dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Badung sangat mengapresiasikan acara yang digagas limbah.id ini menurut dia acara semacam ini bisa menambah pengetahun peserta tentang sampah B3.
Bagian menarik dari acara ini adalah sesi Booth & Vendor Showcase, di mana perusahaan-perusahaan seperti Mitra Cipta Hardi Elektrindo, Ralali, Wuling, Lentera Energi Abadi, Pramatek, Asta Group, serta Wira Energi Bali, dan Rototama menampilkan berbagai produk dan layanan yang mendukung praktik berkelanjutan. Para peserta dapat langsung berdiskusi dengan vendor mengenai kebutuhan spesifik mereka.
Acara ini juga diikuti dengan kegiatan Penanaman Mangrove pada 9 Februari 2025 di Pulau Pudut, Tanjung Benoa, Bali. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya Limbah.id untuk mengurangi jejak karbon sekaligus memulihkan ekosistem pesisir. Mangrove dikenal memiliki kemampuan menyerap karbon hingga 3 hingga 5 kali lebih banyak dibandingkan hutan darat biasa. Setiap hektar mangrove mampu menyerap hingga 6 metrik ton karbon dioksida per tahun, menjadikannya salah satu solusi alami paling efektif untuk mitigasi perubahan iklim.
Joseph Heru Sanjaya menjelaskan, penanaman mangrove tidak hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga menjadi simbol komitmen kami dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau.
"Kami percaya bahwa langkah kecil ini dapat memberikan dampak besar dalam jangka panjang, terutama dalam melindungi pesisir dari abrasi dan mendukung keanekaragaman hayati," ujarnya.
Peserta acara mengapresiasi inisiatif tersebut, dengan salah satu perwakilan dari sektor hospitality menyatakan bahwa kegiatan ini memberikan wawasan baru dalam upaya mereka mengadopsi praktik keberlanjutan di tempat kerja. Seminar dan gathering ini diharapkan dapat menjadi acara tahunan yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan untuk terus berdiskusi, berbagi pengetahuan, dan mengimplementasikan solusi inovatif dalam pengelolaan limbah B3 yang berkelanjutan.