Denpasar, Bali Tribune
Seorang pelaku spesialis pencurian sepeda motor (curanmor), Pikat Supriadi (30) ditangkap anggota Polsek Denpasar Barat (Denbar). Menariknya, pria asal Lombok Tengah (Loteng), Nusa Tenggara Barat (NTB) ini tertangkap saat razia gabungan yang dilakukan Polsek Denbar di seputaran Jalan Imam Bonjol Denpasar, Rabu (6/4) sekitar pukul 22.00 Wita. Saat itu, ia berusaha kabur agar terhindar dari razia namun anggota yang sigap berhasil mengamankannya.
Kanit Reskrim Polsek Denbar AKP Lutfi seizin Kapolsek Denbar Kompol Wisnu Wardana, SIk mengatakan penangkapan pelaku tersebut karena seorang anggota Reskrim yang ikut dalam razia tersebut curiga terhadap ciri-ciri sepeda motor yang digunakan pelaku.
Alasannya, sepeda motor Honda Scoopy bernopol DK 8370 QZ yang dikendarainya sesuai laporan warga yang mengaku kehilangan sepeda motor ke Makopolsek Denbar, beberapa hari sebelumnya. “Pas saat diberhentikan, gelagat pelaku mencurigakan, menghindar dari razia dan berusaha kabur,” ungkapnya kepada wartawan di Denpasar, Minggu (10/4) sore.
Setelah lolos dari razia tersebut, Tim Buru Sergap (Buser) yang ada di seputaran lokasi langsung mengejar dan berhasil mengamankannya sekitar 30 meter ke arah Jalan Nakula. Saat dimintai surat-surat kendaraan, pelaku yang kesehariannya sebagai buru proyek ini tidak bisa menunjukkan kelengkapan suratnya. “Kita langsung tanya motor milik siapa yang dicuri itu. Dia pun langsung mengakui perbuatannya,” terangnya.
Kepada petugas, pelaku mengaku sudah mengasak dua kendaraan yakni di Jalan Pulau Moyo dan Jalan Bypass Ngurah Rai. Motor yang berhasil digasak itu kemudian disimpannya di bedeng yang terletak di Lippo Mall Kuta. Kedua motor yang berhasil diamankan petugas adalah Homda Scoopy DK 8370 QZ dan DK 2015 QA. “Dia ini kan kerja sebagai buru, dan tinggal di bedeng. Semua motor curianya itu disembunyikan di sana,” terang mantan Kanit Reskrim Polsek Kuta Selatan ini.
Dalam melancarkan aksinya, pelaku mencongkel stang motor dan menyambung kabel kontak, sehingga pelaku dengan muda membawah kabur sepeda motor curian. “Kalau modus pertama memang kunci nyantol. Tapi, yang kedua ini dilakukan dengan merusak stangnya dan menyambung langsung kabel kontak. Pengakuannya dua TKP tapi kita sudah berkoordinasi dengan Polresta terkait TKP yang lain. Ini yang masih kita kembangkan. Soalnya, modusnya ini tergolong jarang pelaku lainnya. Ya, hanya orang-orang yang bisa memahami motor saja,” tukasnya.