Pelaku Usaha Kuliner Ikan Bakar di Kedonganan Merasakan Imbas Kegiatan Internasional | Bali Tribune
Diposting : 19 May 2024 19:02
YUE - Bali Tribune
Bali Tribune / KULINER - pegawai di salah satu cafe ikan bakar Kedonganan sedang menyiapkan pesanan pengunjung
balitribune.co.id | BadungBerbagai kegiatan internasional yang berlangsung di Nusa Dua Kabupaten Badung dan libur nasional turut memberi dampak positif terhadap pelaku usaha kuliner makanan laut di sekitar Pantai Kedonganan Kabupaten Badung. Hal itu diakui Ketut Sutarma, salah satu pengelola cafe yang menjual makanan laut dengan bumbu khas Bali di Kedonganan. 
 
Ia mengaku, sejak 15 tahun lalu menekuni usaha di bidang kuliner dengan resep bumbu Bali sebagai andalannya. "Di masa pandemi, tetap eksis namun ada sesuatu yang baru. Orang yang membeli ikan di pasar (Pasar Ikan Kedonganan), kita akomodir untuk bisa bertahan pada masa pandemi. Ketika orang bawa ikan dari pasar, dimasak di tempat kita, sehingga karyawan masih bisa bekerja," katanya saat ditemui di salah satu cafe yang menjual menu ikan bakar di Pantai Kedonganan, Badung, Minggu (19/5).
 
Pihaknya mengatakan, dengan resep bumbu ikan bakar Jimbaran atau khas Bali, tentunya akan membuat kuliner yang satu ini dikenal di mancanegara. Pasalnya, pengunjung yang menikmati makanan laut yang dimasak dengan bumbu khas Bali tersebut digemari wisatawan asing dan domestik serta masyarakat lokal. "Ada unsur Bali yang kita tekankan, sehingga bisa mendunia. Menu andalan ada di kerang bakar, ikan bakar, cumi bakar dan lainnya," ujar Ketut Sutarma sembari sibuk menangani wisatawan yang datang ke cafe ini. 
 
Selain wisatawan, para delegasi peserta kegiatan pertemuan internasional pun memilih menikmati kuliner Bali di sekitar Pantai Kedonganan. Bahkan perdana menteri negara tetangga juga sudah akrab menikmati hidangan Bali di Kedonganan saat melakukan kunjungan kenegaraan di Pulau Dewata. "Event-event (kegiatan) internasional bisa membantu perekonomian pelaku usaha di Pantai Kedonganan karena di pantai ini ada cafe-cafe yang spesialis makanan laut terbantu dipromosikan," ungkapnya. 
 
Menurut dia, di masa sepi kunjungan wisatawan atau Low Season, peserta pertemuan-pertemuan internasional cukup membantu pelaku usaha kuliner di Kedonganan. Selain itu, saat Low Season, wisatawan lokal yang membeli ikan di Pasar Kedonganan pun turut berperan dalam membuat usaha kuliner Bali ini bisa bertahan. "Wisatawan lokal yang membeli ikan di Pasar Kedonganan biasanya membawa ikannya ke cafe kita dan kita yang memasaknya," imbuhnya. 
 
Kata dia, Kedonganan merupakan salah satu destinasi kuliner baik bagi lokal dan mancanegara yang datang secara bergrup, individu maupun keluarga. "Untuk wisatawan mancanegara yang datang kebanyakan Taiwan, Vietnam, India, Cina (Tiongkok) dan Eropa. Rata-rata pesan paket yang berisi ikan bakar, udang, cumi dan lobster," paparnya. 
 
Ia menyebutkan, dalam sehari mampu melayani pengunjung diatas 400 orang. Bahkan jika musim liburan, pengunjung yang datang menikmati ikan bakar hingga 600 orang dan rela untuk menunggu antrean hingga sejam sampai dua jam. "Kalaupun pengunjung datangnya mendadak, kami selalu siap karena kami sudah menyiapkan SDM yang menangani pengunjung. SDM kami masih muda-muda yang memiliki mind set cara bagaimana melayani tamu dan menangani masalah dengan baik," ujarnya. 
 
Menurut penuturan salah seorang pengunjung cafe ikan bakar di Kedonganan, Bagus Alit, bumbunya sangat nikmat dan sesuai selera. "Lain daripada yang lain dan memiliki kekhasan rasa tersendiri. Apalagi sambal matah irisan bawang dengan cabai yang dipadukan minyak kelapa itu, membuat lidah 'bergoyang'. Rasanya seolah-olah kita berada di kampung sendiri. Apalagi makan ditemani deburan ombak dengan panorama langit biru dan hamparan pasir putih yang indah," katanya.