Pemakaman Suartawan Tanpa Upacara Militer | Bali Tribune
Bali Tribune, Minggu 22 Desember 2024
Diposting : 9 May 2016 10:48
redaksi - Bali Tribune
pemakaman
PEMAKAMANAN - Arak-arakan keluarga dan anggota kepolisian mengantarkan Brigadir Kepala (Bripka) Made Suartawan ke pemakaman di Setra Desa Adat Tiying Tali, Kecamatan Abang, Karangasem, Minggu (8/5).

Amlapura, Bali Tribune

Setelah enam hari disemayamkan, jenazah Brigadir Kepala (Bripka) Made Suartawan, anggota Buru Sergap (Buser) dari Satuan (Sat) Narkoba Polres Karangasem yang tewas bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri itu dimakamkan oleh keluarganya di Setra Desa Adat Tiying Tali, Kecamatan Abang, Karangasem, Minggu (8/5).

Pemakaman korban dilakukan tanpa adanya tembakan salvo ke udara oleh regu tembak. Namun demikian, ratusan anggota polisi dari Polres Karangasem yang dipimpin langsung oleh Kapolres Karangasem, AKBP Sugeng Sudarso, hadir termasuk memberikan penghormatan terakhir kepada korban sebelum jenazahnya diurug dengan tanah.

Kapolres dalam keterangan persnya kepada wartawan di lokasi pemakaman menjelaskan, pihaknya memang tidak melangsungkan upacara pemakaman secara milter terhadap almarhum Bripka Made Suartawan karena yang bersangkutan meninggal bunuh diri atau dalam umat Hindu dikenal dengan Ulah Pati.

Sesuai aturan Kepolisian Republik Indonesia, upacara pemakaman secara milter hanya dilangsungkan bagi anggota polisi yang tewas atau gugur saat bertugas atau meninggal karena sakit. Karena aturan itulah pihaknya tidak bisa berbuat banyak,

“Upacara pemakaman militer tidak bisa dilangsungkan bagi almarhum. Namun kami jajaran Polres Karangasem tetap memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum,” tegas Kapolres. Ditambahkannya, korban yang selama ini dikenal sebagai anggota polisi yang pendiam itu juga tidak mendapatkan kenaikan pangkat penghargaan.

Penghormatan Terakhir

Sejak pagi, ratusan anggota Polres Karangasem bersama anggota Bhayangkari memang sudah terlihat berada di rumah korban untuk mengikuti seluruh prosesi pemakaman mulai dar persiapan hingga pemakamanan berakhir. Dan di atas liang lahat, Kapolres memimpin langsung penghormatan penuh untuk yang terakhir kali bagi korban sebelum penguburan dilakukan.

Untuk diketahui, almarhum Bripka I Made Suartawan, tewas bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri dihadapan istrinya Ni Putu Ekawati (29) ayah kandungnya I Komang Sudarta dan kedua anaknya. Sebelum kejadian tragis itu terjadi, antara korban dengan istrinya memang sempat terjadi cekcok karena korban emosi baju dinasnya tidak dicuci oleh sang istri. Namun hingga saat ini belum diketahui pasti apa yang menjadi motif aksi nekat korban tersebut.

Tragisnya lagi, dua hari setelah kejadian korban tewas bunuh diri, bibi korban juga meninggal dunia karena sakit. Korban dan bibinya akhirnya dimakamkan bersama pada hari yang sama dan diberangkatkan bersama menuju setra dengan posisi kubur berdampingan.