balitribune.co.id | Gianyar - Sejumlah wisatawan manca negara berhamburan keluar dari coffee shop di Jalan Monkey Forest, Minggu (5/11) malam. Mereka panik karena dikejutkan dengan kobaran api dari dapur kafe, saat menikmati suasana malam dengan bertemankan kopi serta roti.
Meski tidak sampai melahap seluruh bangunan kafe, kebakaran itu sempat menimbulkan kemacetan lalu lintas. Terlebih kedatangan dua unit mobil pemadam kebakaran harus melabrak arus untuk mempercepat mencapai lokasi. Belum lagi warga di sekitarnya ikut mendekati lokasi lantaran was-was jika kebakaran itu membesar.
"Saya khawatir apinya membesar, terlebih dekat dengan bangunan Pasar Ubud. Kita semua trauma dengan musibah kebakaran Pasar Ubud," ungkap Agus Pratana, warga Ubud yang rumahnya berseberangan jalan dengan lokasi kejadian.
Kabid Damkar, I Putu Pradana menyebutkan, pihaknya sudah mencapai lokasi kebakaran dalam hitungan kurang dari lima menit setelah menerima laporan. Melihat situasi kafe yang sempit, pihaknya melakukan penanganan awal dengan penyemprotan cairan busa dari alat pemadam api ringan ( APAR).
Lanjut itu melakukan pendinginan untuk memastikan tidak ada ceceran percikan bara api di lokasi. "Setelah api kita redam, kita juga pastikan bangunan di sekitar lokasi dalam kondisi aman dari potensi rembetan api," imbuhnya.
Sementara dari pemeriksaan di lokasi, kebakaran itu terjadi karena ada permasalahan di mesin pemanggangan roti. Karena api dan kepulan asap memenuhi kafe, wisatawan pun panik keluar menyelamatkan diri. "Tidak ada korban luka-luka dalam musibah ini, namun kerugian material yang ditimbulkan ditaksir mencapai Rp80 juta," ungkap pemilik sekaligus manager kafe, Agus Candra.