Pembobol Villa di Ubud Beraksi Siang Bolong | Bali Tribune
Diposting : 9 December 2020 18:53
I Nyoman Astana - Bali Tribune
Bali Tribune / Ist - Kondisi pintu tercongkel di salah satu villa di wilayah Desa Sayan, Ubud

balitribune.co.id | Gianyar - Sempat mereda, aksi pembobolan villa kembali terjadi di Kawasn Ubud. Kali ini, pelaku nekat beraksi di siang bolong, dengan menyasar villa yang ditinggal pergi penghuninya. Dalam aksi pembobolan yang terjadi di sebuah villa di Desa Sayang Ubud, pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp 6 Juta dan sejumlah barang berharga laiannya.

Dari informasi yang diterima, Rabu (9/12), pencurian  di sebuah villa yang ada di wilayah Desa Sayan  itu terjadi Selasa (8/12). Aksi itu dilakukan saat tamu yang tinggal di villa tersebut keluar. Kelihan Dinas Banjar Mas, Desa Sayan, I Made Dwi Prayoga menjelaskan bahwa sesuai informasi pembobolan diperkirakan terjadi sekitar pukul 13.00 hingga 14.00. “Villa itu dicongkel sama maling siang bolong sekitar sekitar jam satu atau  jam dua  siang. Saat itu, tamunya sedang  tidak ada di villa,” ungkapnya.

Atas kejadian itu, pihaknya di tingkat banjar  masih  mendalami  kasus pencurian itu. Karena  masih proses memadukan informasi supaya dapat memberikan informasi yang valid kepada warga untuk lebih waspada dan hati-hati. “Katanya korban sudah melapor ke Polsek Ubud.  Yang hilang uang tunai sebesar Rp 6 juta, kartu kredit 4  yang tentunya sudah diblokir,” sambungnya.

Lanjutnya, pintu kamar korban dicongkel, ada dua kamar. Lantaran villa tersebut berada di areal persawahan  yang ada kamera pengawas, saat ini pihaknya juga mencari data dari rekaman yang ada dengan ciri-ciri pelaku. “Ini kami sedang mendalami kehilangan ini di tingkat banjar dan desa, dengan koordinmasi dengan Bimas, karena lingkungan di sini sedikit rawan. Dan mohon untuk warga agar berhati-hati dan waspada,” tandasnya.

Kapolsek Ubud, AKP I Gede Sudyatmaja menyebutkan jika pihaknya masih akan mengecek dan menindaklanjuti laporan tersebut. Pihaknya pun tidak gegabah dalam bertindak, lantaran beberapa kasus pencurian terkadang adanya laporan palsu dan sebagai modus dari yang mengaku korban untuk mendapatkan asuransi atau ganti rugi. “Belum ada laporan, nanti anggota yang cek ke lokasi,” jelasnya singkat.