BALI TRIBUNE - Pj. Bupati Gianyar Ketut Rochineng menerima kunjungan Wakil Bupati Kabupaten Anambas Kepulauan Riau didampingi Sekda Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar Wayan Kujus Pawitra di Ruang Rapat Bupati, Senin (26/2).
Wakil Bupati Anambas Wan Zuhendra melakukan Kunjungan kerja ke Kabupaten Gianyar didampingi Kepala Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Anambas Nurman. Wan Zuhendra langsung diterima oleh Pj. Bupati Ketut Rochineng di ruang rapat bupati seraya bertukar plakat. Wabup Wan Zuhendra melakukan kunjungan kerjanya ke Kabupaten Gianyar untuk mengetahui system tatakelola sampah yang diterapkan di Kabupaten Gianyar. Atas keinginan itu, Pj Bupati Gianyar Ketut Rochineng menugaskan Kadis DLH Gianyar untuk mendampingi ke lapangan.
Kadis DLH Gianyar Kujus Pawitra mendampingi Wabup Wan Zuhendra untuk meninjau langsung bagaimana tata cara pengelolaan sampah yang dilakukan di kabupaten Gianyar khususnya Desa Padang Tegal. Kunjungan dilaksanakan di Rumah Kompos Desa Padangtegal, Ubud. Disana Wan Zuhendra diperkenalkan dengan metoda penyaringan sampah yang dilakukan desa untuk mengurangi jumlah sampah mengalir ke pantai melalui sungai. Kujus Pawitra menjelaskan bahwa sampah yang banyak terdapat di pantai bukan hanya disebabkan oleh air pasang atau sampah yang memang bersumber dari kunjungan namun kebanyakan sampah datangnya dari hulu dan berkumpul di hilir (Pantai).
Kujus Pawitra menjelaskan, ke depannya arah mengenai pengelolaan sampah yaitu pengelolaan terpadu mandiri pedesaan menjadi trend, karena pada dasarnya sampah merupakan permasalahan yang sulit namun jika sampah dikelola dengan baik akan menjadi sumber pendapatan. Tahun sebelumnya pemerintah kabupaten Gianyar sudah memberikan armada truck kepada beberapa desa pakraman yang ada di Kabupaten Gianyar. Tujuannya yaitu mencontoh pola penanganan sampah seperti di Desa Padangtegal, Ubud. Disini sampah dikelola secara bertahap berkelanjutan namun pasti arah kedepannya. “ Pengelolaan sampah terpadu mandiri ini harus dibangun untuk mengurangi sampah yang tidak terurus mulai di tingkat desa. Karena pananganan sampah harus ditangani bersama pemerintah swasta dan masyarakat,” ujar Kujus Pawitra.
Ia juga akan mengajak Wabup Wan Zuhendra mengunjungi TPA Temesi. Ia menambahkan bahwa penanganan sampah akan lebih baik jika dilakukan ditingkat desa daripada dilakukan di tingkat kabupaten. Penanganan sampah harus dilakukan dengan sistem jemput bola artinya menangani masalah dengan mencari sumber masalahnya, misalnya dari rumah tangga sampah harus dipisahkan antara sampah organik dan non organik sehingga petugas mudah mengangkutnya dan sampah organik dapat diolah menjadi kompos yang diharapkan ke depannya dapat membantu petani.