Pemkab Badung Hadiri Doa Perdamaian di Monumen Ground Zero Kuta | Bali Tribune
Diposting : 15 October 2023 19:02
ANA - Bali Tribune
Bali Tribune / Doa Perdamaian di Monumen Ground Zero Kuta

balitribune.co.id | MangupuraSejumlah perwakilan dari Pemkab Badung menghadiri acara doa perdamaian bertepatan dengan momentum peristiwa tragedi kemanusiaan Bom Bali yang terjadi 12 Oktober 2002 silam di monumen ground zero Kuta. 

Acara yang bertema dari bencana menjadi berkah itu dihadiri langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Komjen Pol. Prof. Dr. H. Rycko Amelza Dahniel, M.Si, Kepala Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Drs. Hasto Atmojo Suroyo, M.Krim, Penjabat Gubernur Bali Irjen (Purn) Sang Made Mahendra Jaya, anggota DPD RI dapil Bali yang juga Ketua Tim Investigasi Bom Bali Komjen Pol (purn) Drs. I Made Mangku Pastika, M.M, Kapolda Bali, Irjen Pol. Ida Bagus Kade Putra Narendra, S.I.K., M.Si, Kedubes Negara Amerika Serikat dan Australia dan para tokoh Kuta, serta penyintas serta keluarga korban Bom Bali. 

Selaku Ketua Panitia Acara, Putu Adnyana menerangkan, kegiatan tersebut bukanlah moment peringatan tragedi kemanusiaan Bom Bali, melainkan doa perdamaian untuk menciptakan perdamaian diseluruh dunia. Kegiatan tersebut sudah berjalan puluhan tahun dan tahun ini menginjak tahun ke 21 dan pihajnya mengaku sangat bersyukur karena kembali dapat dilaksanakan tahun ini. 

Kegiatan tersebut dilakukan secara swadaya masyarakat bersama-sama dengan para penyintas maupun keluarga korban Bom Bali. "Doa perdamaian tahun ini dilaksanakan atas support dari BNPT RI, Pemprov Bali, Pemda Badung dan dari keluarga konvension Gede Prama, Gus Teja. Sanggar Tari Kumara Kuta, Paud Sip, dan pemerintah kelurahan, LPM Kuta, Desa Adat Kuta dan Yayasan Isana Dewata," ujarnya didampingi Lurah Kuta, I Putu Dedik Adi Ardiana.

Pihaknya mengaku sangat senang sekali dapat kembali melaksanakan acara tersebut dan diharapkan dapat kembali dilaksanakan tahun mendatang. Kegiatan ini terus dilakukan dengan inovasi yang sederhana dengan suasana kebersamaan dan nuansa perdamaian, untuk memanjatkan doa dan menyuarakan perdamaian ke seluruh dunia. Ia percaya, jika setiap orang mau dan berkomitmen menjadi contoh dalam mewujudkan perdamaian, tentu perdamaian akan tetap hidup digaungkan. 

Ia berharap kepada para pejabat pemerintah di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten untuk dapat  merealisasikan adanya taman perdamaian di wilayah monumen bom bali. Ia mengajak semua pihak untuk melegacy kan semua hal kebaikan kepada generasi yang akan datang, sehingga negara Indonesia yang kita cintai dapat menjadi negara yang lebih damai. 

Sementara Ketua BNPT RI Komjen Pol. Prof. Dr. H. Rycko Amelza Dahniel, M.Si, menyampaikan tragedi 21 tahun yang lalu (Bom Bali) merupakan tragedi yang sangat merobek-robek rasa kemanusiaan dan peradaban umat manusia. Suatu tragedi yang dilakukan kelompok yang mengusung kekerasan, terorisme dengan memanipulasi atribut dan kesucian dari simbol-simbol agama. 

Ia mengajak semua yang hadir untuk mendoakan para korban meninggal saat kejadian itu agar dapat mendapatkan tempat terbaik disisi tuhan yang maha esa. Kepada korban yang masih hidup dan keluarga korban agar diberikak kekutan dan kesabaran. Bagi korban yang masih mengalami luka agar diberikan kesembuhan yang sempurna, serta bangkit menjalani kehidupan yang lebih baik di masa depan. "Kita semua menolak dan mengutuk dengan keras segala ideologi kekerasan, radikalisme dan  tindakan teror yang tidak berkeperikemanusiaan yang mengatas namakan agama diseluruh belahan dunia," tegasnya.

Ia mengajak kepada para pelaku dan pendukung ideologi mekerasan tetorisme agar segera sadar dan kembali ke jalan yang benar, serta menghentikan kekerasan sekarang juga. Ia juga menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu mengungkap kasus bom bali dan membantu dalam pemulihan para korban, terutama kepada Polri melalui Satgas Bom Polri yang didukung oleh TNI, LPSK, jajaran Pemerintah Pemprov Bali dan seluruh lapisan masyarakat utamanya di Kuta. Ia kembali mengucapkan terimakasih kepada 17 kepolisian dari mancanegara, yang ketika itu bersama-sama membantu mengungkap kasus bom Bali.

"Saya juga berterimakasih kepada seluruh masyarakat Indonesia dan dunia yang mendukung dalam proses investigasi dan pemulihan tragedi kemanusiaan. Dari Bali Indonesia, saya hanya menyerukan kepada dunia, mari kita tolak kekerasan, tolak radikalisme, tolak terorisme. Mari jaga perdamaian, jaga kemanusiaan, jaga kehidupan yang damai, hidup yang harmoni dalam kasih sayang," pungkasnya.