Pemprov Bali Terima Penghargaan Bidang Pengurangan Risiko Bencana | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 13 October 2020 18:31
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune / penghargaan diserahkan langsung oleh Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Harmensyah dan diterima oleh Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin
balitribune.co.id | Denpasar - Gubernur Bali diwakili Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali, Selasa (13/10) menerima penghargaan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta. Penghargaan tersebut diterima atas kontribusi dalam bidang pengurangan risiko bencana di Provinsi Bali yang telah dijalankan selama ini. 
 
Penghargaan dalam rangka peringatan bulan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) yang rutin dilaksanakan setiap tahun di bulan Oktober. Tahun ini tema peringatan Bulan PRB adalah Daerah Punya Aksi Pengurangan Resiko Bencana. Serah terima penghargaan tersebut dilaksanakan dalam acara puncak Peringatan Bulan Pengurangan Resiko Bencana yang digelar di Gedung BNPB. 
 
Penghargaan diserahkan langsung oleh Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Harmensyah dan diterima oleh Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin. Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi Bali melakukan aksi nyata terhadap pengurangan risiko bencana yang telah dijalankan selama ini diantaranya sertifikasi Kesiapsiagaan Dunia Usaha Pariwisata dan menetapkan Hari Simulasi Bencana tanggal 26 tiap bulan. 
 
Hal ini mengingat Bali berpotensi dilanda gempa bumi dan tsunami berdasarkan kondisi geografis Bali Pulau yang berhadapan dengan Zona Megathrust Segmen Sumba. Adapun kesiapsiagaan Bali menghadapi ancaman tsunami diantaranya menjalin kerja sama dengan French Red Cross (Palang Merah Perancis) untuk mendirikan Crisis Centre, menjalin kerja sama dengan German Indonesia Tsunami Early Warning System (GITEWS).
 
Selain itu juga menjalin kerja sama dengan BMKG dengan pemasangan Intensitimeter dan WRS New Generation serta memasang sirine peringatan dini tsunami di sembilan titik maupun pembuatan peta evakuasi tsunami dan tempat evakuasi sementara. 
 
Provinsi Bali juga membentuk desa tangguh bencana dan sekolah aman bencana dengan mengedepankan kearifan lokal. Menjalin kerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota untuk memasang papan petunjuk evakuasi dan melakukan sosialisasi bahaya tsunami.