
balitribune.co.id | Negara - Jajaran kepolisian di Jembrana mulai mencegah adanya pemudik yang akan menyeberang ke Jawa. Bahkan dalam sehari, sudah ratusan warga asal luar Bali yang dicegah menuju ke Gilimanuk. Bahkan jalur penyeberangan Jawa-Bali di Selat Bali hanya diperuntukan bagi kendaraan logistic dan sembako.
Dalam upaya pencegahan penyebaran covid-19 salah satunya dengan pelarangan mudik, Polres Jembrana melakukan langkah pencegatan terhadap warga yang akan mudik ke Jawa melewati jalur darat melalui pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk. Bahkan untuk mencegah para pemudik menuju Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, sudah dibangun tiga posko posko penyekat mulai dari perbatasan antara Jembrana dan Tabanan hingga Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk. Ratusan warga yang nekat menyeberangan berhasil dibalikan.
Mereka dipulangkan paksa kembali ke sejumlah wilayah di Bali. Cara ini dilakukan agar memotong rantai penyebaran covid-19 dan mencegah bertambahnya kasus covid-19 di Indonesia. Beberapa warga asal luar Bali yang terjaring aparat di Jalur Nasional Denpasar-Gilimanuk Jumat (24/4) berdalih tidak tahu jika tahun ini pemerintah melarang warga untuk mudik Lebaran. “Kami mau pulang ke Jember. Kami tidak tahu ada aturan tidak dikasi mudik” ujar Muchlis, warga asal Jember, Jawa Timur bersama sejumlah teman rantaunya.
Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa dikonfirmasi Jumat kemarin mengakui untuk mencegah warga menyeberang ke Jawa melalui Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, pihaknya membangun tiga pos penyekatan pemudik dan tiga pos pengamanan. Pos tersebut dibangung mulai dari Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan hingga di Pelabuhan Gilimanuk. Jumat kemarin ia menyatakan sudah ratusan warga yang akan menyeberang ke Jawa berhasil di cegah sebelum tiba di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk.
Kendati menurutnya aktifitas keluar masuk kendaraan dari Jawa ke Bali maupun sebaliknya di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk masih berlangsung normal. Namun bagi penumpang atau pemudik dilarang menyebrang, kecuali kendaraan pengangkut sembako. “Saya pantau di Pengerogan saja sudah ratusan kendaraan yang sudah dikembalikan. Kebanyakan memang kendaraan roda dua. Pelabuhan Gilimanuk tetap jalan karena menjadi akses logistic, Cuma untuk warga yang mudik itu dilarang sesuai instruksi Presiden” ujarnya.
Sejak Kamis (23/4) malam hingga Sabtu (30/5) mendatang sudah dimulai Operasi Ketupat Agung 2020. Namun berbeda dengan operasi serupa tahun sebelumnya, tahun ini yang menjadi target dalam operasi ini adalah warga yang nekad melakukan mudik lebaran dan pengendara yang tidak memakai masker. Polres Jembrana menerjunkan 211 personil. Total hingga Jumat malam sudah ada 465 kendaraan yang dikembalikan yakni 237 di balikan dari Pos Pengeragoan, 153 dibalikan di Terminal negara dan 75 dicegat di Terminal Cargo.