Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Penggak Men Mersi Tampilkan ‘Padma Hrdaya’

kontemporer
KONTEMPORER - Penampilan tari kontemporer oleh Rumah Budaya Penggak Men Mersi, Rabu (26/7) malam, di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Bali.

BALI TRIBUNE - Harmonisasi keagungan alam semesta saat ini mulai rusak akibat ulah manusia yang tidak menghargai dan menjaganya dengan baik. Kegelisahan akan rusaknya rumah kita yang namanya bumi yang agung ini, diluapkan dalam karya seni lewat spirit komposisi karya bertemakan “Padma Hrdaya” oleh Rumah Budaya Penggak Men Mersi, Rabu (26/7) malam, di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Bali.

Malam itu, sajian seni yang dikemas dalam ilustrasi tata panggung nan apik mampu melahirkan sebuah tatanan karya seni musik kolaboratif dari gamelan singapraga. Dentingan nada-nada slonding, alunan suling beragam genre, dibarengi kidung nan syahdu ditambah petikan gitar, suara genta membahana dalam ruang yang sedikit terbawa luapan emosi menerbangkan perasaan bagi yang menontonya.

Terbukti, penonton yang hadir pun turut larut bahkan nyaris  tak ada suara riuh, apalagi lalu lalang selama pementasan berlangsung. Hanya suara ceklekkan kamera yang tiada henti mengambil momen-momen indah dari lenturnya  gerakan penari, didukung tata pencahayaan panggung yang mempesona. Suasana memang terbawa alur garapan musik di bawah konseptor dan koreo Kadek Wahyudita bersama penata musik I Wayan Pacet  melibatkan para seniman kreatif muda usia.

Rangkaian karya ini tertuang lewat nada-nada gamelan singapraga yang membentuk 5 spirit komposisi di antaranya Prana Yoga, Genta Hrdaya, Budi Satyam, Bhuana Semara dan Prabawa Bhuana. Diawali struktur garapan pertama dalam pembabakan makrokosmos dimana sajian ini diisi pembacaan puisi   menjelaskan alam semesta (pertiwi) yang agung yang kini dirusak harmonisasinya oleh manusia. Suasana pun damai, dengan kehadiran semesta yang ditata dengan pencahayaan yang mengambarkan planet-planet dan angkasa raya.

Selanjutnya prana yoga yang mendeskripsikan sosok raja yang sedih melihat alamnya porak poranda, adegan ini ditampilkan tarian Legong Buwuk, empat penari tampil mempesona, dan klasik dilanjutkan   adegan Wayang Kulit mengisahkan kegaduhan alam, di mana alam  yang rusak pada bagian ini diberi nama   Genta Hrdaya  mendeskripsikan dialog dari tokoh sang raja dan punakawannya membahas  kondisi campur aduknya masalah duniawi.

Selanjutnya pada sesi Budi Satyam yang lebih memberikan nuansa doa pada semesta dengan lantunan Bhur, Bvah, Svah. Pada tahap sajian berikutnya menyajikan kisah kasih (bhawa smara), dengan menampilkan dua orang penari pria dan wanita, dalam balutan tari kontemporer. Dan bagian terakhir, pementasan Padma Hrdaya ini dipungkasi dengan garapan musik (prabawa) tanpa tarian. Perpadauan musik gamelan singapraga, jembe, sitar, suling, tingklik, gong dan nyanyian dibawakan dengan padu.

Total pementasan selama satu jam itu, mendapat apresiasi dari pengunjung termasuk Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha. “Bagus, suasananya  terbawa untuk  meresapi pesan yang disampaikan, kita dibuat diam, garapan inspiratif,” ucap Beratha.

Begitupula salah seorang seniman Ketut Lanus yang hadir malam itu mengaku sajian garapan dalam konsep  tata panggung dan karya musik malam itu  mempesona. “Lumayan, sajian garapan musik kolaboratif ini kita bisa nikmati,“ ungkapnya.

Kelian Penggak Men Mersi Kadek Wahyudita mengatakan, sajian kolaboratif ini mencoba  menggali wacana kekinian yang kita rasakan saat ini. Konsep Padma Hrdaya secara etimologi berasal dari bahasa sansekerta, yaitu dari kata Padmadan Hrdaya, padma berarti lokus atau pusat dan hrdaya berarti nurani. “Dalam konteks garapan ini, Padma Hrdaya dimaknai sebagai persembahan seni yang bertujuan untuk mengajak kita semua memahami situasi dunia dalam perspektif metafisika,” jelas Wahyudita.

wartawan
I Wayan Sudarsana
Category

Sejarah Balap Indonesia, Empat Pebalap Binaan Astra Honda Siap Melesat di GP Misano

balitribune.co.id | Jakarta – Untuk pertama kalinya dalam sejarah balap di arena MotoGP, binaan Astra Honda Motor mengisi 3 dari 4 kelas yang dilombakan di Misano World Circuit Simoncelli. Empat pebalap Indonesia yang merupakan lulusan Astra Honda Racing School (AHRS) yakni Mario Suryo Aji, Fadillah Arbi Aditama, Veda Ega Pratama, dan M. Kiandra Ramadhipa siap bersaing di sirkuit kebanggaan Italia tersebut pada 13-14 September 2025.

Baca Selengkapnya icon click

Honda Care Bali Layani Service Gratis 2.500 Motor Konsumen Terdampak Banjir

balitribune.co.id | Denpasar – Banjir besar yang melanda Bali pada 10 September 2025 tidak hanya merendam rumah warga, namun juga ribuan kendaraan bermotor milik masyarakat. Sebagai bentuk kepedulian kepada konsumen setia, Astra Motor Bali melalui layanan Honda Care bergerak cepat membantu pengguna sepeda motor Honda yang terdampak.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Ribuan Dealer Honda Ajak Konsumen Satukan Hati, Satukan Semangat Kebersamaan

balitribune.co.id | Jakarta – Memeriahkan Hari Pelanggan Nasional 2025, PT Astra Honda Motor (AHM) bersama 29 jaringan main dealer sepeda motor Honda di seluruh Indonesia menghadirkan beragam kegiatan apresiasi untuk konsumen setianya. Rangkaian kegiatan ini akan terus meramaikan dealer sepeda motor Honda hingga akhir September ini. 

Baca Selengkapnya icon click

Melaspas Tapakan Ida Ratu Gede Sakti di Pura Dalem Desa Adat Kutaraga

balitribune.co.id | Mangupura - Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menghadiri Karya Ngodakan dan Melaspas Tapakan Ida Ratu Gede Sakti. Bupati juga berkesempatan Nyumpangin Sekar Emas di Petapakan Anyar Pura Dalem Desa Adat Kutaraga, Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal, Badung, Senin (15/9). Turut hadir dalam kesempatan ini anggota DPRD Badung I Made Ponda Wirawan, Camat Abiansemal IB.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Serap Aspirasi, Pansus DPRD Badung Matangkan Ranperda Inisiatif Perlindungan dan Penertiban HPR

balitribune.co.id | Mangupura - Panitia Khusus (Pansus) DPRD Badung terus mematangkan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Inisiatif tentang Perlindungan dan Penertiban Hewan Penular Rabies (HPR). Untuk menyempurnakan rancangan, Pansus menggelar rapat serap aspirasi di Ruang Madya Gosana, Gedung DPRD Badung, Selasa (16/9).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.