Pengundian Kios Pedagang di Lokasi Relokasi Pasar Gianyar | Bali Tribune
Diposting : 14 May 2020 23:56
Nyoman Astana - Bali Tribune
Bali Tribune/ PENGUNDIAN - Suasana pengundian kios pedagang Pasar Guanyar di lokasi relokasi.
Balitribune.co.id | Gianyar - Pasar Umum Gianyar akan dibongkar dalam hitungan hari untuk direnovasi. Pengundian kios pedagang untuk lokasi relokasi pasar di Kelurahan Samplangan mulai dilaksanakan, Kamis (14/5). Sejumlah pedagang secara bergantian dan tetap memperhatikan protokol kesehatan terlihat menunggu antrean untuk mengambil nomor undian kios.
 
Ditemui di lokasi, Kadis Perindag Gianyar Luh Gede Eka Suary mengatakan untuk hari ini ada beberapa item yang diundi.  Meliputi sebanyak 15 kategori item kios dan untuk selanjutnya Jumat (15/5) akan dilanjutkan lagi 8 item. Para pedagang yang ikut dalam undian ini dipastikan akan menjaga jarak dan memakai masker. Karena sebelumnya, pihaknya mengaku sempat melakukan simulasi dengan jajaran Polres Gianyar terkait jaga jarak para pedagang yang ikut serta dalam tahap pengundian ini.
 
Adapun beberapa item yang dilakukan undian pada hari ini adalah pedagang daging sebanyak 52 pedagang, telor sebanyak 15 pedagang, tahu atau tempe sebanyak 10 pedagang, ikan sebanyak 18 pedagang, kain atau pakaian sebanyak 153 pedagang, kios sebanyak 94 pedagang, serta toko sebanyak 65 pedagang. Sedangkan untuk item yang diundi jumat adalah pedagang sayur sebanyak 73 pedagang, alat upacara sebanyak 93 pedagang, aksesoris sebanyak 17 pedagang, sepatu atau sandal sebanyak 35 pedagang, hasil bumi sebanyak 244 pedagang, buah sebanyak 182 pedagang, jajan sebanyak 36 pedagang, serta tembakau sebanyak 15 pedagang.
 
Sejumlah petugas Kepolisian, Satpol PP, serta Dishub terlihat berjaga untuk membantu mengamankan proses pengudian ini. Sebanyak 1.102 pedagang yang telah terdata berjualan di Pasar Gianyar dan mendapatkan jatah undian di lokasi relokasi. NI Wayan Mari, salah satu pedagang yang ikut serta dalam undian mengatakan bahwa tempat atau blok yang dia dapatkan cukup kecil, "Tidak seperti tempat kami berjualan dulu, ini cukup kecil bloknya. Bagaimana kami menaruh barang dagangan?" keluhnya.