Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Pengungsi Gunung Agung di Bangli, Mengisi Waktu Senggang dengan Menenun

tenun
TENUN – Mengisi kesehariannya di tempat pengungsian, sejumlah ibu-ibu pengungsi Gunung Agung di Bangli menenun.

BALI TRIBUNE - Untuk mengisi waktu di tempat pengungsian, ibu-ibu pengungsi asal Karangasem yang menempati Balai Banjar Nyanggelan Kaja, Desa Bangbang ,Tembu, Bangli mengisi dengan aktivitas menenun kain. Hasil tangan-tangan terampil itu berupa kain dan tepian saput. Biasanya hasil karya mereka dijual ke pengepul yang ada di wilayah Sangkan Gunung, Kecamatan Sidemen, Karangsem.

Salah seorang pengungsi, Ni Komang Sudiari asal Banjar Manik, Desa Muncan Ligundi, Kecamatan Selat, Karangasem, mengatakan, untuk di lokasi pengungsian setidaknya ada empat orang yang menenun yakni Ni Komang Budiani, Ni Kadek Sulasih, Jero Suci.

Kata Sudiari, kegiatan menenun biasanya dimulai pukul 07.00 Wita hingga pukul 17.00 Wita. ”Kadang kami juga bekerja sampai larut malam tergantung kondisi,” ujarnya ditemui Minggu (17/12).

Soal proses pengerjaan tenun berupa tepian saput, kata dia, untuk membuat tepian saput menyita waktu 2-3 hari tergantung motif dan ukuran. Untuk tepian saput ukuran 50cm x 1,5 meter paling cepat 2 hari .Sedangkan untuk harga bervariasi,tergantung bahan yang jenis benang yang digunakan,berkisar Rp200-300 ribu/potong.

”Kalau sudah terkumpul 4-5 potong kain tenun baru kita bawa ke pengepul dan sekaligus membeli benang untuk menenun,” ujarnya diamaini rekanya  Jro Suci.

Lanjutnya, benang yang biasa digunakan seperti benang sutra, satu gulung kirasan Rp 500 ribu, dan bisa menghasilkan 14 potong tenun ukuran 1,5 meter x setengan meter. Sudiari mengaku bila tidak memiliki modal sendiri, maka Ia hanya sebagai buruh tenun untuk orang lain. "Upah sebagai buruh Rp 100 per potong," tuturnya.

Menenun sudah menjadi pekerjaan Sudiari dan warga yang lain di kampungnya. Beberapa warga, di pengungsian malah ingin belajar menenun agar ada pekerjaan dan penghasilan di pengungsian.

Untuk itu, warga yang ingin belajar harus membeli alat tenun, meliputi alat cagcag dan kelengkapan seperti belida, bungbungan dan kulkul. "Harga cagcag kisaran Rp 400 ribu,” ujarnya.

Paparnya  mengungsi di Balai Banjar Nyanglan baru  lima hari, sebelumnya sempat mengungsi di wilayah Sidemen. Pada saat status Gunung Agung menurun, ia dan keluarga memutuskan pulang. "Kami disuruh mengungsi lagi, niat di posko sebelumnya, tapi sudah penuh, maka saya mengungsi di sini,“ ujarnya dan menambahkan untuk logistik didapat dari bantuan sebuah yayasan.

wartawan
Agung Samudra
Category

Astra Honda Ajak Ribuan Mahasiswa Ikuti Kampanye di Jalan Fokus, Kuliah Mulus

balitribune.co.id | Jakarta - Sepanjang bulan September, sejumlah 4.894 mahasiswa dari 29 perguruan tinggi yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia mengikuti kegiatan kampanye keselamatan berkendara yang interaktif melalui tema “Di Jalan Fokus, Kuliah Mulus".

Baca Selengkapnya icon click

Dibangun SPAM, Pancuran Telaga Mas Bitera tak Ngucur

balitribune.co.id | Gianyar - Sumber air yang melimpah dan disucikan serta digunakan sehari-hari oleh warga Kelurahan Bitera, dimodernisasi dengan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Namun sayang, proyek senilai Rp97,3 juta dari APBD Gianyar 2025 ini justru tidak sesuai harapan. Ironisnya, warga kesulitan memanfaatkan air tersebut, karena air di pancuran  baru tidak mengucur.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Semester I 2025, Gianyar Tambah 136 Kasus Baru HIV

balitribune.co.id | Gianyar - Meski tidak se-phobia stigma lama, kasus positif HIV  nyatanya terus membengkak. Di Gianyar, dalam enam bulan pertama di tahun 2025 malah bertambah signifikan yakni mencapai 136 kasus baru. Angka ini pun hanya didapat lantaran hasil test HIV yang terdata di Dinas Kesehatan Gianyar.

Baca Selengkapnya icon click

21 Hari PascaBanjir Bandang, 25 Rumah di Tengading Masih Terendam Banjir

balitribune.co.id | Amlapura - Memasuki hari ke 21 pasca banjir bandang di Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, Karangasem pada 10 dan 12 September 2025, saat ini sebanyak 25 rumah warga di wilayah Banjar Dinas Tengading masih terendam banjir. Kendati demikian, genangan banjir sudah berangsur surut dari sebelumnya setinggi lutut hingga dada orang dewasa, saat ini genangan banjir sudah setinggi 40 hingga 70 Centimeter. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Polisi Berpangkat Aiptu Jambret Pedagang di Pancasari

balitribune.co.id | Tabanan - Seorang polisi berinisial IWS (51), nekat menjambret perhiasan pedagang di Banjar Giri Loka, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Selasa (30/9/2025). Aksi IWS yang dilakukan di siang hari itu, bahkan disertai dengan kekerasan terhadap korbannya bernama Kadek Suartini (50). 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.