Penjor di Rusak, Dua Desa Nyaris Bentrok di Perbatasan | Bali Tribune
Diposting : 19 March 2020 21:08
Husaen SS. - Bali Tribune
Bali Tribune / Aparat melakukan komunikasi dengan warga untuk mencegah bentrokan berlanjut, Kamis (19/3)

balitribune.co.id | Amlapura - Warga dua desa yakni Desa Jasri dan Desa Perasi, Karangasem, Kamis (19/3) kemarin nyaris bentrok. Beruntung aparat dari kepolsian Polres Karangasem dan dari Kodim 1623 Karangasem turun untuk mencegah bentrokan agar tidak berlanjut, dan beberapa saat kemudian satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) Brimob Polda Bali dan pasukan Dalmas Polres Klungkung juga tiba di lokasi kejadian untuk berjaga agar tidak ada bentrokan massa.

Berdasarkan informasi yang dihimpun balitribune.co.id di lokasi kejadian kemarin, ketegangan  sebenarnya sudah mulai terjadi pada Rabu (19/3) siang, namun konsentrasi massa saat itu sudah berhasil di bubarkan oleh aparat kepolisian Polres Karangasem dengan upaya dialogis. Sayangnya Kamis sekitar pukul 10.30 Wita, kemarin, warga kedua desa kembali memanas, setelah warga Desa jasri menemukan Penjor yang merupakan sarana upacara Usaba Nini yang di pasang oleh masyarakat adat Desa Jasri di batas desa mereka di rusak dan dirobohkan oleh oknum warga yang diduga adalah warga dari Desa Perasi.

Gejolak pun terjadi, ribuan warga desa adat Jasri yang marah langsung menuju lokasi kejadian, pun demikian dari warga Desa Perasi. Sementara aparat kepolsian Polres Karangasem, langsung bertindak cepat dan tegas untuk meredakan ketegangan dengan berbagai upaya dialogis. Hanya saja jumlah massa dengan jumlah aparat dari Polres Karangasem tidak sebanding, Kapolres Karangasem, AKBP Ni Nyoman Suartini, meminta bantuan pasukan dari Brimob Polda Bali dan Dalmas Polres Klungkung.

Ketegangan berhasil diredakan setelah bentrokan nyaris pecah, sementara beberapa saat kemudian pasukan Brimob Polda Bali dan Dalmas Polres Klungkung tiba di lokasi kejadian untuk membantu pasukan dari Polres Karangasem, berjaga dan mengamankan perbatasan serta menenangkan massa kedua desa agar tidak terjadi bentrokan. Rencananya pasukan Dalmas Polres Klungkung dan pasukan Brimob Polda Bali akan terus berjaga di perbatasan kedua desa hingga situasi benar-benar aman dan kembali kondusif.

Guna menyelesaikan permasalahan tersebut, Polres Karangasem menjembatani dan memfasilitasi proses mediasi kedua belah pihak di Mapolres Karangasem. Hadir dalam mediasi tersebut tokoh dan perwakilan adat dari kedua belah pihak, Ketua Majelis Adat Karangasem, I Wayan Artha Dipa serta Kapolres Karangasem dan sejumlah lembaga terkait.

“Kami memfasilitasi untuk proses mediasi kedua belah pihak. Kita upayakan untuk mengambil jalan damai dengan berdialog dan musyawarah. Untuk dilokasi saat ini sudah aman dan ketegangan sudah reda,” tegas Kapolres Karangasem, AKBP Ni Nyoman Suartini. Sementara ini pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih jauh lantaran proses mediasi sedang berlangsung.

Hal senada juga dikatakan Ketua Majelis Adat Karangasem, I Wayan Artha Dipa. Pihaknya belum bisa memberikan penjelasan lebih jauh karena proses memdiasi tengah berlangsung. “Yang jelas ini masalah tapal batas. Nantilah kita berikan penjelasan setelah selesai mediasi! Saya mau menjelaskan apa karena mediasinya saja belum mulai?” selorohnya. Sementara itu hingga saat ini aparat kepolisian masih berjaga di perbatasan anatar kedua desa tersebut.