Penurunan Angka Stunting Bukan Hanya Perkara Mengurus Bayi | Bali Tribune
Diposting : 30 August 2024 12:46
PAM - Bali Tribune
Bali Tribune/ STUNTING - Penangaan stunting tidak hanya perkara mengurus kesehatan bayi setelah kelahiran, namun kesehatan ibu juga harus diperhatikan.

balitribune.co.id | Negara - Tingginya kasus stunting menjadi salah satu persoalan dalam mewujudkan keluarga berkualitas. Tahun 2024 ditargetkan prevalensi stunting menurun. Upaya penurunan stunting pun tidak hanya terbatas pada penanganan masalah kesehatan bayi setelah lahir.

Berbagai upaya kini terus dilakukan untuk mewujudkan keluarga berkualitas. Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, I Made Arnawa Sosialisasi Penguatan Program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Menuju Indonesia Emas 2045, Rabu (28/8), mengatakan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi menjadi salah satu upaya sensitif dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia.

Dikatakannya, penurunan angka stunting merupakan salah satu target strategis nasional. Ia menyebut tahun 2024 ini penurunan prevalensi stunting secara nasional ditargetkan bisa mencapai angka 14 persen. “Pengutanan program KB dan Kesehatan reproduksi merupakan salah satu upaya upaya spesifik dan sensitif penurunan stunting, menyongsong Indonesia Emas 2045,” ungkapnya.

Bupati Jembrana I Nengah Tamba menyatakan dukungan penuh terkait program-program BKKBN. Terlebih menurutnya tidak ada wilayah yang akan maju tanpa peningkatan kualitas sumber daya manusianya. Salah satu aspek peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah harus menurunkan prevalensi stunting. Menurutnya kasus yang masih kerap terjadi adalah perkawinan usia dini.

Menurutnya, untuk penanganan stunting diperlukan tindakan terintegrasi yang dilakukan semua pihak secara menyeluruh, "Stunting tidak hanya perkara mengurus kesehatan bayi setelah bayi lahir. Namun harus diperhatikan dari kesehatan ibu bahkan sebelum mengandung. Perlu kerja keras dan dukungan banyak pihak untuk membesarkan anak-anak generasi penerus yang sehat dan cerdas,” ungkapnya.

Saat ini kesadaran masyarakat untuk mengikuti program KB sudah semakin meningkat. Menurutnya kegiatan Semarak Pelayanan Terpadu (Sepadu) KB merupakan terobosan yang sangat baik dalam mendekatkan intervensi langsung kepada sasaran. Ia menyebut kegiatan ini efektif karena sehari setelah diberikan sosialisasi, masyarakat akan langsung diberikan pelayanan KB secara gratis.

Ia menegaskan, program KB ini memang harus didukung oleh semua pihak agar masyarakat di Jembrana semakin sejahtera, anak-anak tumbuh sehat serta mencegah terjadinya stunting. "Harapan saya, semakin banyak pasangan yang sadar dan paham akan pentingnya merencanakan sebuah keluarga, tidak hanya kuantitas tetapi bagaimana membangun keluarga yang berkualitas," tandasnya.