Penurunan NPL Berimbas Pertumbuhan Aset Bank | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 14 August 2017 22:03
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
I Gusti Agus Indrawan
I Gusti Agus Indrawan

BALI TRIBUNE - Semester I tahun 2017 kinerja industri perbankan lebih baik dari tahun sebelumnya. Tidak hanya secara nasional, membaiknya kinerja perbankan juga terjadi di Bali. Demikian disampaikan Regional Head PT Bank Danamon Bali-Nusa Tenggara, I Gusti Agus Indrawan di Denpasar, Jumat (11/8).

Diungkapkannya, membaiknya kinerja perbankan tercermin dari peningkatkan kualitas aset dan penurunan total kredit bermasalah (NPL) sebesar 4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. “Pada semester pertama tahun ini, kami memperluas layanan digital dengan peluncuran D-Connect, yang memberikan solusi terintegrasi untuk perbankan online dan mobile untuk segmen usaha,” ungkapnya yang akrab disapa Gus Lopes.

Disebutkannya, portofolio kredit bank terus bergeser menuju segmen non-mass market yang membukukan pertumbuhan pada segmen usaha kecil dan menengah (UKM), enterprise dan mortgage. Kredit pada segmen UKM tumbuh 9 persen menjadi Rp 26,7 triliun. Portofolio enterprise, terdiri dari perbankan koorporasi, komersial dan institusi keuangan tumbuh 6 persen menjadi Rp 37,1 triliun. Sementara kredit mortgage tumbuh 25 persen menjadi Rp 4,9 triliun.

Lanjut dia menjelaskan, di luar perbankan mikro, total fortopolio kredit dan trade finance tumbuh 4 persen menjadi Rp 119,8 triliun pada akhir semester pertama tahun 2017 dibandingkan setahun sebelumnya. Disamping itu, ditengah lemahnya industri otomotif, pembiayaan baru Adira Finance tumbuh 5 persen dibandingkan setahun sebelumnya didorong oleh segmen kendaraan roda dua dan empat.

Sedangkan, pembiayaan Adira Finance pada akhir semester I 2017 mencapai Rp 44,6 triliun. Kredit kepada segmen mikro melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) turun 32 persen menjadi Rp 8,5 triliun karena kompetisi dan permintaan yang menurun. “Untuk wilayah Bali, NTB dan NTT kinerja bank sangat baik dilihat dari penyaluran kredit yang tumbuh 3,65 persen dan dana pihak ketiga tumbuh 2,36 persen,” sebut Gus Lopes.

Ditambahkannya, secara nasional semester I 2017, bank membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp 2 triliun atau tumbuh 18 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Laba operasional tumbuh 22 persen menjadi Rp 2,9 triliun didorong oleh penurunan biaya kredit dan efisiensi pengelolaan operasional bank. “NPL di Bali juga mengalami penurunan pada semester I ini yaitu di bawah nasional yang mencapai 3,2 persen. “Kami terus meningkatan kualitas produk dan layanan bank untuk melayani nasabah lebih baik,” ucapnya.