Diposting : 10 May 2021 07:23
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
balitribune.co.id | Denpasar - Penyandang Disabilitas di Kota Denpasar kali ini mendapatkan pelayanan vaksinasi dari Pemkot Denpasar. Pelaksanaan vaksinasi ditinjau langsung Wakil Wali Kota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa bersama Ketua Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kota Denpasar, Sagung Antari Jaya Negara, Sabtu (8/5) di Rumah Berdaya, Jl. Raya Sesetan Denpasar.
Hadir pula dalam pelaksanaan vaksinasi, Kadis Sosial Denpasar, Made Mertajaya dan Kadis Kesehatan, dr. Luh Putu Sri Armini. Pelayanan vaksinasi ini melibatkan tenaga vaksinator dari Puskesmas I Denpasar Selatan dan Dari RS. Udayana.
Wawali Agus Arya Wibawa ditemuai disela-sela pelaksanaan vaksinasi menyampaikan sasaran vaksinasi kali ini kepada disabilitas di Kota Denpasar. Dari data yang ada pelaksanaan vaksinasi di Rumah Berdaya Denpasar diikuti 85 orang disabilitas dari penyandang Skizofrenia yang menerima suntikan vaksin corona buatan Sinovac. “Terdapat dua lokasi pelaksanaan vaksinasi disabilitas, yakni di Rumah Berdaya Sesetan dan di Rumah Bisabilitas yang berlokasi di Jalan Kamboja Denpasar,” ujarnya.
Dikatakan bahwa hingga saat ini pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kota Denpasar terus dioptimalkan. Disamping target utama lansia, pelayan publik, guru, pekerja pariwisata, dan masyarakat umum juga melaksanakan vaksinasi jemput bola kepada disabilitas. Hal ini memberikan kesempatan yang sama kepada disabilitas dalam program vaksinasi. Sehingga diharapkan target cakupan vaksinasi dapat tercapai, dan peninjauan saat ini bersama Ketua K3S Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara guna memastikan kelancaran pelaksanaan vaksinasi di Kota Denpasar. “Teman-teman disabilitas yang telah menerima program vaksinasi untuk tetap menerapkan disiplin prokes, dengan imunitas terjaga setelah vaksin dan tidak lengah pada prokes,” ujarnya.
Ketua K3S Denpasar, Sagung Antari Jaya Negara menyampaikan vaksinasi kepada disabilitas untuk memberikan kesempatan yang sama dalam menerima program vaksinasi. “Terdapat dua lokasi yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan vaksinasi kepada lansia, dan diharapkan disabilitas dapat menerima akses informasi yang sama dan setara terlebih dalam program vaksinasi,” ujarnya.
Sementara I Gede Kartika Wiguna, salah satu Orang Dengan Skizofrenia (ODS) mengatakan telah mengikuti vaksinasi bersama teman-teman di Rumah Berdaya Denpasar. “Saya takut jarum suntik, tapi setelah mengikuti vaksinasi saat disuntik terasa sakit sedikit,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan I Komang Sudiarta mengaku pertama ada rasa takut, namun setelah dijalani dengan alur vaksinasi dari pendaftaran hingga menerima vaksinasi yang mendapatkan pendampingan dari para dokter. “Ada rasa takut, namun merasakan sakit sedikit saat disuntik,” ujarnya.