Penyuluh Agama Hindu Jalani Uji Kompetensi | Bali Tribune
Diposting : 27 November 2020 04:46
Nyoman Astana - Bali Tribune
Bali Tribune/ Uji kompetensi penyuluh agama Hindu
Balitribune.co.id | Gianyar - Di tempat dan agama lain, program sertifikasi penceramah/penyuluh agama memang menuai pro dan kontra. Namun, di Gianyar, penyuluh agama Hindu khususnya non PNS yang ada di bawah Kementerian Agama Kabupaten Gianyar, justru wajib  diuji kompetensi.
 
Ini dinilai sangat penting untuk menyegarkan kembali terkait pemahaman dan pengetahuan yang dimiliki masing-masing penyuluh. Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gianyar, Ida Bagus Made Oka Yusa Manuaba saat pelaksanaan uji kompetensi penyuluh agama Hindu, Kamis (26/11).
 
Sebanyak 65 penyuluh yang ada tersebut mengikuti uji kompetensi guna persiapan perekrutan penyuluh periode 2021-2023. Selain itu juga memang ada arahan dari  Kementerian Agama dan Dirjen Bimas Hindu.  Dimana kementerian dan dari Dirjen Bimas Hindu mengistruksikan agar setiap tahun ada uji kompetensi atau assement.
 
“Dari assement ini supaya tahu apa hasil kompetensi yang dimiliki setiap penyuluh. Ini uji kompetensi seperti ngecas HP," tandasnya.
 
Menurut dia, uji kompetensi sebagai upaya menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat. Sehingga ketika penyuluh berada di tengah masyarakat dan bertemu dengan masalah, dan sesuai pengetahuan yang dimiliki  setidaknya dapat sebagai penengah atau mengedukasi masyarakat.
 
Disebutkan Ida Bagus Made Oka Yusa Manuaba, uji kompetensi dilakukan untuk menentukan calon penyuluh yang profesional sesuai bidang keahlian, minat dan bakatnya. Bahkan dari 65 penyuluh itu akan ditugaskan di  desa se-Kabupaten Gianyar. Karena penyuluh ini nantinya akan menjadi ujung tombak penyebaran informasi maupun program pembinaan umat di masyarakat.
 
Tambahnya,  salah satu peran seorang penyuluh agama adalah memberikan tuntunan pengetahuan agama pada masyarakat. Terlebih di era yang serba cepat, canggih dan modern ini cukup banyak masyarakat yang mudah terprovokasi ketika ada berita yang tidak jelas atau hoax. Sehingga di sana penyuluh diharapkan mampu memberikan edukasi melalui media sosial.
 
Diharapkan penyuluh juga dapat menyampaikan permasalahan yang terjadi di masyarakat dan dikomunikasikan pada kantor agama. Sebab penyuluh tujuan utamanya supaya bisa ngayah, menambah pengalaman dan bisa menambah relasi untuk bertukar pikiran melakukan penyuluhan.