Diposting : 20 August 2019 20:48
Made Ari Wirasdipta - Bali Tribune
balitribune.co.id | Denpasar - Menyambut Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh 25 Agustus 2019 mendatang, menggelar kemeriahan olaharaga tradisional yang diikuti oleh anak-anak siswa tingkat TK-SD hingga SMP se Kota Denpasar.
Kegiatan ini digelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2PAP2KB) Kota Denpasar, Senin (19/8) di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung.
Lomba-lomba tradisional ini diperuntukan bagi siswa sekolah mulai dari taman kanak-kanak sampai tingkat SMP.
"Kegiatan menyambut hari anak-anak nasional kali ini terasa lebih meriah dibandingkan dengan hari-hari kemarin," ungkap Kabid Pemenuhan Hak Anak DP2PAP2KB Tresna Yasa di Denpasar.
Lomba yang berlangsung meriah tersebut meliputi lomba lomba mewarnai tingkat TK, lomba menggambar tingkat TK, lomba Bola Ajaib Tingkat SD, lomba tarik tambang tingkat SD, lomba deduplak tingkat SD, lomba tajog tingkat SD, lomba terompah tingkat SD, lomba Macepat tingkat SD, lomba Kreasi Musik Anti Sampah (KEMAS) tingkat SMP dan lomba pantoret tingkat.
Lanjut Tresna Yasa, lomba memperingati HAN di Kota Denpasar ini untuk lebih memperkenalkan berbagai olah raga tradisional yang ada di Bali khususnya di Kota Denpasar pada para siswa. "Karena jaman sekarang ini para siswa tidak begitu mengetahui tentang olah raga tradisional” ungkapnya.
Setidaknya, kata dia dengan adanya lomba olah raga tradisional dapat melestarikan dan menjaga keberadaan olah raga tradisional yang semakin ditinggalkan karena adanya olah raga modern.
Sementara itu, Ketua Forum Anak Daerah (FAD) Kota Denpasar, I Komang Dananta Praptawan mengatakan untuk memperingati HAN di Kota Denpasar berbagai kegiatan telah dilaksanakan. “Kita sengaja melaksanakan lomba olah raga tradisional untuk lebih memperkenalkan olah raga tradisional yang ada di Bali,” ujarnya.
Selama ini menurut Dananta bahwa anak-anak lebih senang melakukan permainan online seperti game pada gedged sehingga olah raga tradisonal hampir ditinggalkan. Dengan adanya lomba seperti ini diharapkan anak-anak lebih suka melakukan olah raga ini. (u)