Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Perketat Lalulintas Anjing Masuk ke Nusa Penida

Bali Tribune/ Kadis Pertanian Klungkung IB Juanida.



Balitribune.co.id | Semarapura - Patut diacungi jempol sampai saat ini Wilayah Kecamatan Nusa Penida, menjadi wilayah di Kabupaten Klungkung yang masih 0 kasus penyebaran rabies. Dinas Pertanian terus berupaya mempertahankan hal ini, terutama membatasi lalu lintas anjing masuk ke wilayah Nusa Penida.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung, Ida Bagus Juanida mengatakan, sudah selama bertahun-tahun Kecamatan Nusa Penida nihil kasus rabies pada anjing. Hal ini tidak terlepas dari letak geografis Kecamatan Nusa Penida yang merupakan kepulauan dan terpisah dari Bali daratan.

Meskipun demikian, bukan bearti Nusa Penida merupakan wilayah yang bebas dari virus rabies. Potensi masuknya virus rabies masih sangat mungkin terjadi, dengan semakin maraknya transportasi ke Nusa Penida. Upaya antisipasi masuknya rabies ke Nusa Penida tetap gencar dilakukan. Untuk mempertahankan menjadi satu-satunya kecamatan di Klungkung, yang nihil kasus rabies. "Langkah antisipasi sebenarnya telah jelas, kami selalu berupaya untuk melakukan pencegahan secara internal atau eksternal," ungkap Kadis Pertanian Klungkung Ida Bagus Juanida, Senin (5/6/23).

Secara internal, langkah vaksinasi rabies terhadap anjing terus berjalan dari desa ke desa di Nusa Penida. Walaupun Nusa Penida nihil kasus rabies, vaksinasi terhadap anjing tetap dilakukan. Ini juga untuk mengejar populasi anjing di Nusa Penida memiliki kekebalan untuk proteksi rabies. "Kami berupaya sekali agar sebisa mungkin anjing di sana (Nusa Penida) tervaksin. Jika 80 persen saja populasi di suatu wilayah tervaksin, sudah memiliki proteksi yang cukup untuk mengantisipasi penyebaran rabies. Memang target kami 80 persen, dari populasi anjing di Klungkung yang mencapai 21.000 ekor sebenarnya sudah sangat baik untuk menekan penyebaran rabies," jelas Juanida.

Sementara lalu lintas anjing di Nusa Penida juga harus terkontrol. Sampai saat ini ada beberapa pelabuhan, sebagai pintu masuk ke Nusa Penida, seperti dari Pelabuhan Padangbai di Karangasem, pelabuhan tradisional penumpang di Pesisir Kusamba, serta di Sanur. "Kalau di Nusa Penida kami belum ada pihak Balai Karantina yang bisa intens mengawasi masuknya hewan seperti anjing di Nusa Penida. Kalau dari Pelabuhan Padangbai, selama ini kami minta bantuan Balai Karantina untuk mengawasi keluar masuknya anjing atau ternak ke Nusa Penida," jelas Juanida.

Sehingga jika ada penumpang yang kedapatan membawa anjing ke Nusa Penida, akan dicek dan dipastikan anjing yang dibawa dalam kondisi sehat. "Secara aturan masih boleh, (membawa anjing ke Nusa Penida). Tetapi harus dipastikan anjing yang masuk sudah divaksin rabies," pungkasnya.

wartawan
SUG
Category

Prami Proteksi Dini Potensi Penyakit Kronis Melalui Skrining Riwayat Kesehatan

balitribune.co.id | Denpasar - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan program yang diselenggarakan oleh BPJS kesehatan untuk melindungi masyarakat dari biaya pelayanan kesehatan yang tinggi. Program JKN terus melakukan transformasi mutu layanan untuk memberikan kemudahan akses layanan kesehatan dan informasi terkini kepada peserta JKN.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Yayasan AHM Apresiasi Jawara Film Pendek Keselamatan Berkendara

balitribune.co.id | Jakarta - Kampanye Safety Riding terus mengalir dalam kreativitas anak muda. Hal ini tercermin dari lahirnya ratusan hasil karya film pendek pada gelaran Safety Riding Short Movie Contest (SMC) 2025 yang digagas oleh Yayasan Astra Honda Motor (Yayasan AHM) berkolaborasi bersama Universitas Indonesia (UI).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

PHRI Denpasar: Melalui Strategi dan Penggunaan Teknologi, Pengolahan Sampah Bisa Dilakukan dengan Baik

balitribune.co.id | Denpasar - Menghadapi krisis penanganan sampah di Bali membuat berbagai pihak turut andil dalam mengurangi penumpukan sampah di tempat pembungan akhir (TPA). Pengelola akomodasi wisata di Bali kini mulai berinisiatif untuk mengelola sampah yang dihasilkan di tempat usahanya.

Baca Selengkapnya icon click

Pentingnya Peningkatan Kapasitas dan Kualitas UMKM Agar Menjadi Mitra yang Mendukung Keberlanjutan Pariwisata

balitribune.co.id | Mangupura - Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di kawasan pariwisata didorong untuk memperkuat keterampilan dalam mengelola usaha, meningkatkan kualitas layanan, serta memperbesar peluang pendapatan. Pasalnya, keberadaan UMKM tersebut di kawasan pariwisata dapat membantu memenuhi kebutuhan para wisatawan seperti makanan, minuman, suvenir dan lainnya. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.