Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Perlunya Fanatisme Terhadap Kain Tenun Produk Bali

Bali Tribune/ Pengrajin kain tenun Songket.



balitribune.co.id | Denpasar - Upaya pelestarian kain tenun tradisional seperti endek dan songket, masih kurangnya rasa fanatisme bagi masyarakat Bali dalam mencintai produk lokal. Pasalnya, kain endek yang diproduksi secara massal di luar daerah tentunya sangat merugikan bagi pengrajin di Bali.

Hal itu disampaikan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster saat menutup Pameran IKM Bali Bangkit Tahap 1 Tahun 2022 pada Kamis (16/2/2022) di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali.

“IKM tenun kita mati, pasar kita diambil karena konsumen tak sadar membeli produk dari luar. Ekonomi juga tak kuat karena peredaran uang ke luar Bali,” bebernya. Oleh sebab itu, ia mengingatkan masyarakat Bali untuk tidak terlalu cuek. Namun bukan berarti ia mengajak masyarakat mengedepankan fanatisme sempit. Maksud saya, kalau ingin memakai endek, pastikan itu diproduksi oleh perajin Bali. Kalau ingin memakai batik, pastikan itu dibuat oleh saudara kita di Jawa, demikian juga kalau ingin Songket Palembang, pastikan itu benar-benar dari Palembang,” urainya.

Jika konsep ini bisa dirawat, ia yakin perajin tenun tradisional di setiap daerah akan sejahtera sehingga kaum milenial tertarik untuk menekuni profesi ini. Terkait upaya pelestarian tenun tradisional, menurutnya apa yang diterapkan Desa Tenganan dengan Tenun Gringsing bisa menjadi contoh bagi wilayah lain.

"Kain Tenun Gringsing di Desa Tenganan bisa lestari hingga berabad-abad karena masuk dalam tatanan adat, awig-awig dan pararem," kata Bunda Putri.

Lebih jauh ia menambahkan, Pameran IKM Bali Bangkit merupakan bagian dari upayanya memperbaiki pola yang sebelumnya melenceng. Sebelum situasi pandemi, pelaku IKM dan UMKM cenderung fokus pada pasar ekspor sehingga produk mereka lebih dikenal di luar, tapi asing bagi masyarakat lokal.

“Kita bangga ketika produk menembus pasar manca negara, tapi orang kita tak ada yang memakai. Nah, giliran ekspor macet, saudara sendiri tak melirik produk kita,” cetusnya.
 
Berangkat dari persoalan itu, selaku Ketua Dekranasda Bali, ia melakukan langkah kecil dengan cinta yang besar untuk membangkitkan kembali IKM Bali sekaligus memperbaiki tata kelolanya. "Pelan tapi pasti, banyak pihak mulai melirik pameran IKM Bali Bangkit karena menampilkan produk lokal berkualitas," pungkasnya.

wartawan
JRO
Category

Gagal Temui Kajari,  Warga Segel Kantor Desa Sudaji

balitribune.co.id | Singaraja - Akibat kecewa  tidak bertemu dengan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Buleleng, Edi Irsan Kurniawan,massa dari Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Buleleng, bertindak anarkis. Kekecewaan  mereka memuncak dengan menyegel Kantor Desa Sudaji menggunakan kayu dan bambu serta spanduk.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Kolaborasi #bluBuatBaik Inovasi Layanan Digital Banking Menjadi Katalis Perubahan Perilaku Lingkungan

balitribune.co.id | Mangupura - BCA Digital secara resmi menginisiasi peluncuran kolaborasi #bluBuatBaik Waste Station Bali bersama Bluebird, Rekosistem, dan Monez di Pool Taksi Bluebird, Jimbaran, Rabu (17/12).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Warga Sudaji Kecam Kajari Buleleng Edi Irsan

balitribune.co.id | Singaraja - Sejumlah orang terlihat mendatangi Kejaksaan Negeri (Kejari) Buleleng, Selasa (16/12). Mereka bermaksud bertemu dengan Kepala Kejari Buleleng Edi Irsan Kurniawan untuk menanyakan tindak lanjut kasus laporan mereka terkait dugaan penyimpangan keuangan oleh Kepala Desa/ Perbekel Desa Sudaji, Kecamatan Sawan I Made Ngurah Fajar Kurniawan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.