Petani di Gianyar Meninggal, BPJAMSOSTEK Berikan Santunan Kematian Rp 42 Juta | Bali Tribune
Bali Tribune, Minggu 01 Desember 2024
Diposting : 26 October 2023 20:03
YUE - Bali Tribune
Bali Tribune / SANTUNAN - penyerahan santunan kematian Rp 42 juta dari BPJS Ketenagakerjaan kepada ahli waris almarhum yang meninggal dunia

balitribune.co.id | GianyarBadan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Cabang Bali Gianyar menyerahkan santunan Jaminan Kematian (JKM) program BPJAMSOSTEK kepada ahli waris dari Alm. I Wayan Arka yang meninggal beberapa waktu lalu. Alm. I Wayan Arka merupakan petani yang menjadi peserta Bukan Penerima Upah (BPU) BPJAMSOSTEK.

Santunan senilai Rp 42 juta diterima Ni Nyoman Sukami (ahli waris almarhum) di Banjar Pagutan Kaja, Desa Batubulan Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar, Kamis (26/10) yang diserahkan oleh Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Bali Gianyar, Pandu Aria didampingi Kepala Bidang Kepesertaan, Eka Vaulina. 

Ahli waris mengaku akan menggunakan santunan tersebut untuk biaya hidup maupun biaya prosesi Ngaben almarhum. Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Bali Gianyar, Pandu Aria menyatakan jaminan sosial yang diberikan tersebut merupakan kehadiran negara dalam memberikan perlindungan bagi seluruh pekerja yang menghadapi risiko sosial. Ia berharap seluruh masyarakat pekerja dapat terdaftar sebagai peserta BPJAMSOSTEK. "Karena risikonya tidak kita harapkan, tetapi perlindungannya kita butuhkan," ungkapnya.

Ia menambahkan, pemberi kerja atau badan usaha mulai dari perusahaan mikro hingga perusahaan besar yang bergerak di sektor jasa, konstruksi, perdagangan, pariwisata, pabrik, distributor, UMKM, toko, BUMDes, LPD, koperasi dan lain-lain memiliki kewajiban dalam memberikan perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan kepada seluruh pekerjanya untuk memperoleh perlindungan melalui program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang diselenggarakan BPJS Ketenagakerjaan.

“Bagi pekerja mandiri seperti pedagang, tukang jahit, Pemangku, petani, nelayan, perajin, peternak, sopir dan lain-lain juga dapat menjadi peserta program-program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan, dengan pembayaran iuran mulai dari Rp16.800 per bulan, maka pekerja dapat memperoleh manfaat program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian yang diselenggarakan BPJS Ketenagakerjaan. Sekarang ini pekerja mandiri dapat mendaftarkan dirinya melalui kanal layanan seperti Kantor Pos/Agen Pos, Agen BRILink, Agen BNI 46, gerai Indomaret, Alfamart, dan channel perbankan lainnya yang telah bekerjasama," jelas Pandu.

BPJAMSOSTEK seperti yang diamanatkan Undang-Undang akan melindungi seluruh pekerja apapun profesinya, sehingga para pekerja tetap kerja keras bebas cemas. "Seluruh insan BPJAMSOSTEK siap mendukung dan memberikan pelayanan terbaik, karena kami merupakan perpanjangan tangan pemerintah, dengan memiliki perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, tingkat kemiskinan tentunya akan terus berkurang," imbuhnya.

Berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2021 Tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) bahwa seluruh pekerja penerima upah, bukan penerima upah, Pekerja Migran Indonesia, serta pegawai pemerintah non-Aparatur Sipil Negara dan penyelenggara Pemilu harus didaftarkan menjadi peserta BPJAMSOSTEK.

BPJS Ketenagakerjaan sebagai badan hukum publik saat ini diamanahkan pelaksanaan 5 program Jaminan Sosial yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), Jaminan Kematian (JKM), serta program terbaru Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). "Bagi pekerja mandiri atau individu juga dapat mengikuti program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang diselenggarakan BPJAMSOSTEK, dengan iuran mulai dari Rp16.800 per bulan maka pekerja mandiri dapat memperoleh manfaat program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Pekerja dapat mendaftarkan dirinya melalui Kantor BPJAMSOSTEK Bali Gianyar serta kanal layanan lainnya seperti mitra Perisai BPJAMSOSTEK, Kantor Pos/Agen Pos, Agen BNI 46, Agen BRILink," tutup Pandu.