Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Petembak Bali Jajal Venue PON

Ketut Sudiana
Ketut Sudiana

Denpasar, Bali Tribune

Petembak Pelatda PON Bali, Ketut Sudiana menjadikan Kejurnas Menembak 2016 di Lapangan Tembak Cisangkan, Bandung, Jawa Barat, 27 Mei-2 Juni sebagai ajang pemanasan dan pengenalan tempat venue PON XIX.

Ditemui Senin (16/5), Sudiana mengatakan pemanasan sebelum bertanding di PON sangat perlu dilakukan untuk mengetahui secara detail venue pertandingan dan alat yang digunakan saat PON XIX/2016 Jawa Barat, September mendatang.

“Kejurnas di Bandung sangat penting bagi atlet Bali, sebab lapangan tembak di Jabar itu sangat baru, jadi harus menyesuaikan dengan alat yang dipakai. Apalagi, alat yang digunakan juga baru," ucap Sudiana, di KONI Bali usai pelepasan 17 petembak Bali menuju Kejurnas Jabar.

Meskipun menyandang atlet senior, tapi menyesuaikan dengan kondisi tempat bertanding itu sangat diperlukan. Apalagi, ini hajatan yang pesertanya berasal dari seluruh atlet yang telah mengantongi tiket PON.

"Kami memandang ini penyesuaian saja. Sehingga tidak terlalu memasang target. Dan, untuk PON kami sudah tahu rival dari daerah mana saja," tuturnya.

Meskipun ada tidaknya bantuan dari KONI Bali nantinya, selaku atlet tetap bertanding dengan semangat. Dia hanya menarget di PON Jabar untuk bisa kembali merealiasikan prestasi sebelumnya. Meskipun rival akan datang dari Jawa Barat. Semua atlet tembak dibeli dari Jabar. "Saya mencari celah saja disana," tegas Sudiana.

Rival yang dimaksud yakni petembak Anang Yulianto di nomor standar, center. Yang lainnya tidak seberapa. Sudiana sendiri akan turun di empat  nomor, mulai dari air pistol, free pistol, center player pistol, dan standard pistol. Peluang di nomor air pistol sama free pistol.

"Dari total 17 atlet yang ikut kejurnas, akan memperebutkan 30 medali emas. Dan, saya tidak ada target di sana. Apalagi, KONI juga tidak memberikan beban," terang Sudiana sembari menyebut akan berangkat pada 26 Mei mendatang.

Untuk kategori senapan, Sudiana menilai Jateng memiliki petembak tangguh. Terakhir prestasi petembak Bali di kejurnas Awang Faroek Kaltim, yakni 5 emas. Sudiana  berharap di beregu akan lebih kompak lagi dimana tim ini dihuni Kadek Diana Putra, Dwi Wahyono dan dia sendiri. Sedangkan untuk di PON Riau 2012 silam dia mampu menyabet 1 emas, dan 1 perak.

Penembak Bali yang akan turun di kejurnas, yakni Ketut Sudiana, Kadek Diana Putra, Dwi Wahyono, Dewa Putu Yudi Suteja, Kadek Rico Vergian Dinata, AA Gede Raka Yanotama, Ketut Agus Surisna, Tjokorda Istri Amrita Purnama, Dwi Chrisnawati, Putu Ayu Putri Ade, Luh Gede Rismayanti, Fedora Sanchia Tiyana, Lily Sulistyadwi Tirtahajaya, Thomas Leo Lay, I Putu Prayogo, Kadek Bagiarta, dan Kadek Dwi Pertiwi.

wartawan
Djoko Purnomo
Category
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Astra Motor Bali Hadirkan Super Deal Akhir Tahun “Astra Honda Vaganz"

balitribune.co.id | Denpasar – Guna memberikan manfaat lebih bagi masyarakat Bali, khususnya karyawan Grup Astra Bali, Astra Motor Bali menghadirkan program super deal akhir tahun bertajuk “Astra Honda Vaganza”. Program ini merupakan bentuk apresiasi sekaligus komitmen Astra Motor Bali dalam mempermudah kepemilikan sepeda motor Honda menjelang penutupan tahun 2025.

Baca Selengkapnya icon click

Empat Kapolres dan Dua Direktur Polda Bali Diganti

balitribune.co.id | Denpasar - Gerbong mutasi di tubuh Polri kembali bergerak. Sebanyak 905 perwira Polri dimutasi mulai dari pangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) sampai Brigadir Jendral Polisi (Brigjen Pol). Mutasi sebanyak ini berdasarkan tiga Surat Telegram Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo bernomor; ST/2781A/XII/KEP./2025, ST/2781B/XII/KEP./2025, dan ST/2781C/XII/KEP./2025,  tanggal 15 Desember 2025. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Jatiluwih: Ketika Pariwisata Bertumpu pada Sawah dan Kesejahteraan Petani

balitribune.co.id | Hamparan sawah terasering Jatiluwih, Tabanan, Bali, selama ini memikat mata dunia. Namun daya tarik kawasan ini bukan semata pada panorama hijau berundak yang fotogenik. Di baliknya, hidup sebuah sistem peradaban agraris berusia lebih dari seribu tahun: Subak. Sistem irigasi tradisional ini bukan hanya mengatur aliran air, tetapi juga mengikat hubungan sosial, nilai religius, serta keseimbangan ekologis masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.