Denpasar, Bali Tribune
Partai Demokrat memiliki nahkoda baru di tiga kabupaten dan kota di Bali, yakni di Kota Denpasar, Kabupaten Tabanan dan Gianyar. Dari tiga daerah ini, Kabupaten Gianyar yang cukup menarik perhatian. Pasalnya, daerah itu akan menggelar Pilkada pada tahun 2018 mendatang.
Suksesi kepemimpinan tersebut akan menjadi ujian perdana bagi Tjok Gede Asmara Putra Sukawati, yang baru saja terpilih sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Gianyar, menggantikan Ketut Jata. “(Pilkada) Ini memang seperti menjadi ujian pertama saya,” kata Tjok Sukawati, di Denpasar, Rabu (1/6).
Hanya saja, menurut dia, sebelum mempersiapkan berbagai hal untuk menyongsong Pilkada Gianyar, dirinya terlebih dahulu harus merampungkan struktur kepengurusan. “Sementara fokus bentuk kepengurusan. Kita konsolidasi ke dalam dulu. Setelah itu kelar, kita baru menatap Pilkada,” jelas anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Bali itu.
Ia tak menampik, akan ada beberapa tahapan yang akan dilewati terkait pengusungan pasangan calon bupati dan wakil bupati jelang Pilkada Gianyar nanti. “Penjaringan pasti ada. Nanti kita akan menggodok itu. Tetapi sebelum ke arah sana, konsolidasi ke dalam dulu,” tandas Tjok Sukawati.
Walau masih fokus menyusun kepengurusan, pihaknya tetap melirik figur-figur yang dianggap layak untuk diusung pada Pilkada Gianyar. Sebagai partai politik, ia memastikan bahwa pihaknya akan lebih mengutamakan kader dengan menerapkan managemen terbuka dalam penjaringan calon bupati dan wakil bupati Gianyar. Bahkan dirinya sudah mendengar masukan dari beberapa ranting terkait nama yang dianggap layak untuk diusung.
“Banyak masukan, tetapi semua itu dari ranting lama. Prinsipnya, kita akan terapkan managemen terbuka, karena nantinya akan terbentuk PAC dan ranting hingga ke banjar. Inilah yang akan memberikan informasi dan masukan kepada saya. Kemudian, akan kita godok bersama,” ujar Tjok Sukawati, yang juga Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Bali itu.
Dalam penggodokan bersama itu, ia memastikan, pihaknya akan mencari sosok yang ideal untuk memimpin Gianyar 5 tahun ke depan. “Bisa kader, bisa tidak. Yang penting diterima masyarakat. Itu yang lebih penting,” ucapnya.
Partai Demokrat sendiri memiliki 5 kursi di DPRD Kabupaten Gianyar. Dengan demikian, maka diperlukan koalisi bersama partai politik lain untuk bisa mengusung pasangan calon. “Soal koalisi, itu sangat dinamis. Semua kemungkinan bisa saja terjadi. Dan itu wajar dalam politik,” tegas Tjok Sukawati.
Ia sendiri hanya menjawab diplomatis saat ditanya soal kesiapannya untuk ikut bertarung. “Saat ini saya fokus membentuk kepengurusan. Kalau soal maju atau tidak, itu tergantung masyarakat saja. Yang jelas saya sendiri belum memikirkan hal itu,” pungkasnya.