PMI Masih Terus Berdatangan, Gugas Sebut Tidak Pernah Ada Pungutan | Bali Tribune
Diposting : 20 April 2020 00:10
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Bali Tribune/ KETERANGAN - I Made Gede Budhiarta bersama I Gusti Putu Arisantha berikan keterangan karantina PMI asal Jembrana.
Balitribune.co.id | Negara - Sejak diberlakukan karantina terpusat bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jembrana, sudah puluhan PMI yang telah dikarantina. Selain hotel milik Pemkab Jembrana, hotel milik swasta kini juga dijadikan tempat isolasi. Bahkan kini masih dicarikan penambahan hotel untuk ratusan PMI yang belum tiba di Bali. Pihak Gugas menegaskan tidak ada pungutan apapun bagi PMI selama proses karantina.
 
Hingga kini gelombang kedatangan PMI asal Jembrana masih terus berlangsung. Baru beberapa hari diterapkan karantina terpusat, sudah 99 PMI asal Jembrana yang sudah menjalani karantina. Bahkan selain Hotel Jimbarwana milik Pemkab Jembrana, kini sudah dua hotel milik swasta juga digunakan sebagai tempat karantina para pahlawan devisa ini, yakni Hotel Ratu dan Negara Hotel di Jalan Ngurah Rai Jembrana. Pihak Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana menyatakan jumlah tersebut masih akan terus bertambah.
 
“Jumlah itu masih akan terus bertambah menunggu jadwal kepulangan PMI,“ ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana dr I Gusti Putu Arisantha, MPH., bersama Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Jembrana I Made Gede Budhiarta, Minggu (19/4). 
 
Ia menyebut di Hotel Jimbarwana ada sebanyak 63 orang, di Hotel Ratu 21 orang serta di Negara Hotel (eks-Hardys Hotel ) sebanyak 15 orang. Bahkan pihaknya masih mencari penambahan hotel untuk PMI yang akan tiba. Dari data Pemkab Jembrana, pada tahun 2019 jumlah PMI asal Jembaran sebanyak 602 orang. Sehingga sebagai antisipasi kedatangan ratusan PMI yang akan pulang ke Jembrana, dibutuhkan kamar tambahan diluar ketiga hotel tadi. 
 
Pihak Gugus bersama jajaran TNI-Polri sudah turun langsung melakukan penjajagan kesejumlah hotel di Jembrana sebagai alternatif  tambahan lokasi karantina. Pihaknya menghimbau pemilik hotel agar tidak perlu takut dan mengharapkan kesediaan hotelnya dijadikan lokasi karantina PMI. “Tim dari gugus sudah turun dipimpin langsung Asisten I dan Asisten II Setda Kabupaten Jembrana melakukan pendekatan ke sejumlah pemilik hotel d ikecamatan Negara. Mudah-mudahan kuota kamar ini segera terpenuhi,” ungkapnya. 
 
Menurutnya, PMI yang dikarantina terpusat ini rapid testnya dinyatakan negatif saat pertamakali tiba di Bali. Yang hasilnya positif langsung dirawat di RS PTN Unud. Proses karantina juga langsung diawasi oleh tim gabungan dari gugus, jadi ada protokol kesehatan yang harus ditaati oleh mereka.
 
Pihaknya membantah adanya pungutan bagi PMI dalam proses karantina ini. Seluruh biaya akomodasi serta keperluan makan PMI selama proses karantina, sesuai kebijakan Bupati Jembrana, menurutnya ditanggung Pemkab Jembrana. “Kita tanggung semua. Jadi kalau ada informasi yang mengatakan masing-masing PMI mengeluarkan biaya sendiri itu tidak benar. Kondisi PMI selama menjalani karantina juga terus dipantau. Masing-masing rombongan sudah terbentuk  kordinatornya untuk mempermudah penyampaian informasi,” tegasnya.