BALI TRIBUNE - Angin kencang yang terjadi di Jembrana, Selasa (1/8) siang, menyebabkan musibah. Sebuah pohon perindang jalan tumbang menimpa bangunan milik warga. Pohon perindang jenis kayu santen yang tumbuh di badan jalan kabupaten itu menimpa warung makan sekaligus rumah tempat tinggal di Jalan Gunung Agung Nomor 56, Lingkungan Ketugtug, Kelurahan Loloan Timur. Akibatnya atap bangunan yang disewa oleh Gorbi (26) dari Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara mengalami kerusakan parah.
Saksi mata yang melihat tumbangnya pohon dengan tinggi belasan meter itu mengatakan, peristiwa itu terjadi saat angin bertiup kencang dan batang pohon tersebut tiba-tiba tercabut hingga bagian akarnya. Nur Niba (40), pedagang sate ayam yang setiap harinya mangkal di sekitar pohon Santen berusia puluhan tahun tersebut menuturkan pohon kayu santen tumbang sekitar pukul 11.30 Wita.
Menurutnya, saat kejadian rumah makan tersebut masih sepi pembeli. Namun dua orang karyawannya sedang beraktifitas di dalam rumah makan. Beruntung kedua karyawan tersebut berhasil menyelamatkan diri.
Camat Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra ditemui di lokasi mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jembrana dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jembrana untuk melakukan penanganan terhadap pohon perindang yang tumbang dan menimpa bangunan milik warga di wilayahnya itu. Ia menduga pohon santen tersebut tumbang akibat terjangan angin kencang.
Pantauan di lokasi, tampak belasan petugas dari BPBD Kabupaten Jembrana dan DLH Kabupaten Jembrana bekerja memotong batang pohon Santen diameter sekitar 60 centimeter tersebut dan mengevakuasi dari atap bangunan dibantu warga sekitar. Kendati tidak ada korban jiwa, namun kerugian material dari kejadian tersebut ditafsir mencapai Rp 40 juta. Pasalnya rumah yang disewa Gorbi dari pemiliknya, Ni Made Karni (60) warga Kelurahan Loloan Timur, Jembrana itu baru saja rampung direhab. Begitupula dengan barang serta perabotan yang ada di dalam bangunan hancur karena tertimpa reruntuhan bangunan.