Posko Lebaran Ditutup, Bandara Kerahkan Patroli Pengamanan | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 18 July 2016 15:30
ayu eka - Bali Tribune
Lebaran
Pasca Lebaran Personil bersenjata tetap berjaga di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Kuta, Bali Tribune

Beberapa peralatan keamanan di Bandar Udara (Bandara) I Gusti Ngurah Rai akan ditambah. Komandan Lanud Ngurah Rai, Kolonel Pnb Danet Hendriyanto telah melakukan evaluasi terkait peralatan keamanan yang diperlukan di bandara setempat.
"Terkait evaluasi peralatan (pemeriksa keamanan) akan kita usulkan untuk ditambah khususnya alat pendeteksi logam dan bahan cair sekarang sudah ada alat pendeteksi bahan peledak yang cair. Itu yang kita evaluasi untuk diusulkan ditambah," ungkapnya usai apel penutupan Posko Terpadu Monitoring Angkutan Udara Lebaran 2016 di publik area terminal domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Badung, Minggu (17/7).
Menurutnya, kekuatan personil keamanan di Bandara I Gusti Ngurah Rai telah memadai yaitu terdiri dari Polri dari Polda Bali, TNI AL, AU dan AD serta otoritas bandara dan aviation security (Avsec). "Kegiatan pengamanan ini sebenarnya sudah berjalan. Apalagi di Bali setiap desa-desa saja ada pecalang itu sudah membantu sekali. Bisa termonitor dimulai dari daerah terkecil," ucap Hendriyanto.
Dalam hal mengantisipasi isu teror di bandara, dia mengatakan tetap dilakukan patroli dan pemeriksaan keamanan di jalan masuk maupun di area bandara. "Seperti di jalan masuk, kemudian area di luar, di ring 3. Kita antisipasi dengan patroli per 2 jam dengan komposisi kekuatan bersenjata 2 kendaraan, 2 pasukan," sebutnya.
Disamping itu dijelaskan Hendriyanto, TNI Angkatan Laut (AL) juga mengerahkan kapal kecilnya untuk berpatroli di perairan sekitar bandara. "Kebetulan landasan di Bandara I Gusti Ngurah Rai ada menonjok ke laut dikerahkan  angkatan laut untuk berpatroli disana. Kalau yang di darat melakukan patroli muter-muter dengan kendaraan dengan 1 pleton pasukan," imbuhnya.
Pasca Lebaran ditegaskannya pengamanan secara reguler pun tetap dilakukan dengan mengerahkan kekuatan yang telah dikomposisikan yaitu ada sekitar 600an kekuatan dari Avsec juga bantuan dari TNI. "Konsentrasi pengamanan dari TNI AU sesuai koordinasi dengan bandara, di wilayah ring 1 yaitu di dalam bandara kemudian ring 2 di terminal-terminal. Ring 3 kita mendapatkan bantuan dari angkatan darat (TNI AD) dan Polri karena mereka yang memiliki peralatan seperti kendaraan," jelasnya.
Sementara itu General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Trikora Hardjo menyatakan, meski Posko Lebaran 2016 telah ditutup namun pengamanan di bandara setempat tetap dilakukan secara ketat yaitu kondisi kuning yang mengacu pada instruksi Menteri Perhubungan RI.
"Tetap memperketat pengamanan di bandara yaitu kondisi kuning masih dilakukan sampai ada instruksi berhenti dari Kementerian Perhubungan. Pola pengamanan tetap seperti saat Lebaran cuma sekarang ini jumlah personilnya yang tidak sebanyak saat Lebaran," terangnya.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan RI, Sugihardjo saat meninjau arus balik di Bandara I Gusti Ngurah Rai mengatakan bahwa hari ini Minggu (17/7) diperkirakan gelombang terakhir arus balik Lebaran. Selain di Bandara I Gusti Ngurah Rai, pihaknya juga mengaku melakukan peninjauan arus balik di Terminal Ubung, Pelabuhan Padang Bai dan Pelabuhan Benoa.
"Sebagaimana instruksi nasional posko Lebaran untuk moda darat, kereta api, penyebrangan dan udara mulainya H-12 sampai H+10 atau hari ini jam 24.00, ditutupnya besok. Karena memang disini (Bandara Ngurah Rai) besok ada event-event kegiatan sehingga hari ini dilakukan penutupan resmi tapi secara fungsional poskonya tetap berjalan sampai 24.00," katanya.
Sugihardjo menilai dari sisi pelayanan di Bandara I Gusti Ngurah Rai sekarang ini berjalan lebih baik. Namun kata dia yang perlu diantisipasi adalah dari sisi keamanan dan keselamatan penumpang.