Protes, Warga Hentikan Truk Proyek | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 8 December 2018 18:18
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
DIHENTIKAN WARGA - Truk pengangkut material proyek memenuhi Jalan Pengastian, Pendem setelah dihentikan oleh warga Lingkungan Pancardawa yang protes.
BALI TRIBUNE - Aktivitas proyek pembangunan perumahan kembali menimbulkan protes warga. Kali ini yang dikeluhkan warga adalah proyek pembangunan perumahan di Lingkungan Pendem, Kecamatan Jembrana. Proyek ini diprotes warga Lingkungan Pancardawa lantaran banyaknya truk pembawa material bahan bangunan melintas menuju lokasi proyek tersebut, dan dituding penyebab rusaknya jalan antarlingkungan di Kelurahan Pendem.
 
 Merasa gerah lantaran keluhan warga tidak pernah digubris, warga Jumat (7/12) turun ke jalan. Seluruh dump truk pembawa material bangunan yang akan menuju lokasi proyek, yang melalui akses jalan utama di Lingkungan Pancardawa dihentikan warga. Truk bermuatan berat ini akhirnya mengantre di Jalan Pengastian.
 
Banyaknya antrean truk pengangkut material yang dilarang melintasi jalur utama ini juga diprotes warga di Jalan Pengastian. Badan jalan yang sempit dipenuhi truk berukuran besar, sehingga warga dan pengguna jalan kesulitan melintas di jalur penghubung Kelurahan Pendem, Jembrana menuju Kelurahan Baler Bale Agung, Negara ini. Sejumlah warga yang hendak melintas terpaksa harus balik dan memutar.
 
Warga Lingkungan Pancardawa  mengaku tidak keberatan adanya pembangunan perumahan  di Lingkungan Pendem, namun yang dikeluhkan adalah dampak dari aktivitas pengangkutan material dengan mempergunakan truk melebihi tonase maksimal beban jalan sehingga menjadi penyebab parahnya kerusakan aspal jalan di wilayah permukiman ini.
 
Warga mengaku perihatin dengan kondisi jalan aspal yang kini hancur akibat dilintasi truk bermuatan berat. Sedangkan sudah terpasang papan batas maksimal tonase kendaraan yang melintas di jalan tersebut adalah 5 ton namun justru dilanggar dan dump truk penuh muatan bisa leluasa masuk. Bahkan untuk ke lokasi perumahan itu truk-truk proyek juga melintasi jalan subak.  Warga mengatakan jika memang jalan itu dipakai melintas oleh truk lebih baik rambu peringatan tonase dicopot.
 
 Salah seorang warga, Nyoman Piko mengatakan pihaknya sudah dua kali menegur para sopir truk proyek. “Mengapa tidak dilansir saja kendaraannya. Apalagi kendaraan truk yang lewat ini melebihi tonase jalan,” protesnya.
 
Sementara Kepala Lingkungan Pancardawa, Putu Sagung Suparwayasa dikonfirmasi mengatakan perumahan itu ada di wilayah Lingkungan Pendem di Jalan Pengastian. Namun truk-truk yang mengangkut material berat lewat jalur Pancardawa tepatnya melakui sebelah selatan SDN 1 Pendem ke Barat. Sedangkan jalan tersebut dibatasi beban muatannya sehingga warga keberatan.
 
Apalagi, menurutnya, tidak pernah ada koordinasi dari pihak pengembang kepada pihaknya di Pancardawa."Kalau bisa truk-truk itu lewat jalur Pendem saja atau agar masalah ini dikoordinasikan dulu. Jika harus lewat Pancardawa agar dilansir," jelasnya.
 
 Di sisi lain Lurah Pendem, Wayan Putra Mahardika mengakui memang ada warga yang keberatan dengan aktivitas truk yang melalui jalan di Pancardawa karena dikhawatirkan jalan aspal rusak. Karena itu pihaknya sudah meminta kepada pihak pengembang agar pengangkutan material menuju lokasi proyek dilansir.
 
“Warga memang ada protes karena banyak truk proyek yang melintas melalui Lingkungan Pancardawa dikhawatirkan mengakibatkan kerusakan aspal jalan. Kami sudah sarankan untuk dilansir,” ungkapnya.
 
Ia juga mengatakan pihak pengembang sepengetahuannya sudah mengurus izin. Namun ia tida mengetahui secara pasti sejauhmana proses perizinannya itu. "Sudah diurus, tapi apakah sudah keluar izinnya atau belum saya belum tahu. Coba nanti saya tanyakan," tandasnya.