
balitribune.co.id | Bangli - Proyek pergantian pipa tranmisi dari Desa Catur sampai Desa Belantih, Kecamatan Kintamani yang diluncurkan Perumda Air Minum Tirta Danu Arta alami gagal tender. Sejatinya ada 4 perusahan yang rencananya ikut ajukan penawaran, namun ketika melihat besaran pagu anggaran hanya Rp 2,4 miliar mereka urung ajukan penawaran.
Kabag Umum dan Keuangan Perumda Air Minum Tirta Danu Arta, Gusti Agung Sutha Baskara saat dikonfirmasi terkait pergantian pipa tranmisi dari Desa Catur sampai Desa Belantih, Kecamatan Kintamani mengatakan program pergantian pipa tranmisi tersebut memang salah satu program utama perusahan. Pasalnya kondisi pipa yang sudah uzur kerap terjadi kebocoran “Pipa tersebut sudah ada sejak tahun 1993 karena faktor usia pipa rawan bocor, estimasi kebocoran terjadi di 2 titik per hari , sehingga sering kali pasokan air ke konsumen terganggu,” jelasnya, Rabu (26/10) .
Lanjut Agung Baskara untuk kegiatan pergantian pipa sepanjang hampir2,6 kilo meter tersebut sudah ditayang pada website perusahan pada awal bulan Oktober 2022. Ada 4 perusahan yang berencana akan ajukan penawaran, namun ketika melihat besaran pagu anggran Rp 2,4 miliar mereka tidak berani ajukan penawaran. “Dalam menyusun pagu kita memang bikin ngepres, semisal untuk harga pipa kita mengacu harga dari distributor,” ungkpanya. Disamping itu untuk pembayaran dilakukan lewat 15 kali termin.
Disinggung langkah yang akan dilakukan perusahan dengan gagal tender, kata Agung Baskara tentu akan riew sebelum dilakukan tender ulang dengan spesifikasi berbeda. Tentu dengan spesifikasi yang baru akan mendongkrak nilai pagu.” Dengan waktu pengerjaan selama 40 hari kalender mudah- mudahan awal November sudah ada yang ajukan penawaran,” sebutnya.
Disisi lain sejak 5 hari lalu suplay air bagi pelanggan dari Dusun Kayang, Desa Kayubihi hingga Desa Landih, Kecamatan Bangli terganggu. Kata Agung Baskara terganggunya pasokan air bagi ratusan pelanggan dikarenakan dilakukan pergantian jaringan kabel listri di sumber mata air Gamongan,Desa Kayubihi. ”Kondisi kabel yang terpasang saat ini sudah berjamur dan banyak yang telah mengelupas, sehingga aliran listrik ke sumber sering terganggu,” sebutnya. Untuk pergantian pipa sepanjang hampir 700 meter menghabiskan anggran Rp 250 juta.
Kata Agung Baskara proses pergantian kabel kerap terkendala hujan, praktis jika turun hujan proses pengerjaan dihentikan.”Faktor keselamatan tetap paling utama jika turun hujan pengerjaan kami stop sementara, paling lambat besok pergantian kabel sudah rampung,” ujar Agung Baskara.