PSF-SDO Jawab Tantangan Pendidikan Terkini di Indonesia | Bali Tribune
Diposting : 8 December 2018 19:52
Djoko Moeljono - Bali Tribune
APRESIASI - PSF-SDO berikan apresiasi kepada Pemprov Bali atas kinerja dan komitmennya dalam memajukan pendidikan di Bali.
 
BALI TRIBUNE - Putera Sampoerna Foundation-School Development Outreach (PSF-SDO) berkomitmen untuk terus mendukung sekolah dalam menjawab tantangan pendidikan terkini di Indonesia.
 
“Tantangan kesenjangan kualitas pendidikan antarsekolah di kota dan di pinggiran kota telah memotivasi kita untuk menciptakan sebuah program yang dapat mendorong terjadinya peningkatan kualitas pendidikan di sekolah mitra yang berimbas pada sekolah sekitarnya, dan memiliki dampak positif jangka panjang sehingga dapat mendorong pemerataan kualitas pendidikan secara keseluruhan,” ujar Gusman Yahya, Direktur PSF-SDO, di Kintamani, Bangli, Jumat (7/12).
 
PSF-SDO selaku perancang dan pelaksana Lighthouse School Program (LSP) memberikan apresiasi kepada Pemprov Bali atas kinerja dan komitmennya dalam memajukan pendidikan di Bali, khususnys di SMA Negeri 1 Kintamani. Penerapan LSP di SMAN 1 Kintamani merupakan inisiatif dari Grup Usaha Tegas Malaysia (GUTM), untuk memajukan kualitas pendidikan dalam program pengembangan sekolah menengah umum (SMA) di Kabupaten Bangli. Inisiatif ini disambut baik oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bali sebagai penanggung jawab jenjang pendidikan menengah atas, dan PSF-SDO yang merupakan bagian dari Sampoerna University sebagai perancang dan pelaksana program.
 
LSP adalah program peningkatan kualitas sekolah melalui pendekatan yang intensif, komprehensif, dan kolaboratif untuk mewujudkan sistem manajemen sekolah yang akuntabel yang didukung oleh guru-guru berkualitas, terutama pada bidang science, technology, engineering and mathematics (STEM) serta bahasa Inggris. Melalui LSP, guru, dan tim manajemen sekolah didorong untuk menerapkan praktik terbaik pembelajaran internasional serta diharapkan dapat mempersiapkan menjadi sekolah rujukan bagi sekolah-sekolah di sekitarnya.
 
Secara umum, fokus program di tahun pertama diarahkan untuk meningkatkan kapasitas pedagogis dasar setiap guru mata pelajaran dan pengembangan tim manajemen sekolah. Salah satu inovasi tata kelola sekolah yang diterapkan adalah kegiatan “three way conference” (TWC) sebagai kegiatan rutin sekolah. Kegiatan ini bertujuan untuk mengkomunikasikan perkembangan setiap siswa secara lebih efektif, baik perkembangan akademis maupun non-akademis. TWC diakui oleh para guru dan siswa sebagai bentuk terobosan baru, karena lebih komunikatif dan melibatkan tidak hanya guru dan orang tua, tetapi juga siswa sebagai subyek pembelajaran, serta mendapatkan apresiasi positif dari komunitas di sekitar sekolah.
 
Beberapa inovasi lain yang telah dilakukan SMAN 1 Kintamani, seperti pengembangan kapasitas siswa dalam menciptakan alat bantu ajar matematika, program literasi melalui “silent reading”, kegiatan persembahyangan dan meditasi yang dilakukan rutin setiap hari sebagai bentuk riil pengembangan karakter siswa yang terintegrasi. SMAN 1 Kintamani juga bermitra dengan Margareth River Senior High School di Perth, Western Australia sebagai “sister school”. Melalui kemitraan ini, kedua sekolah dapat saling bertukar pengalaman dalam hal pengembangan kemampuan guru, siswa, dan peningkatan kualitas pembelajaran.