Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Puluhan Mercede-Benz Classic Jadi Obyek Sasaran Pelukis

Bali Tribune/MERCEDES - Wagub Bali, Cok Ace (kedua dari kiri), foto bersama panitia dan pelukis usai membuka pameran lukisan tentang Mercedes Benz klasik di Kebon Vintage Cars, Denpasar, akhir pekan lalu.
Balitribune.co.id |  UNTUK pertama kalinya puluhan mobil Mercede-Benz classic jadi obyek sasaran pelukis untuk diabadikan lewat goresannya di atas kanvas. Bertajuk "The Art of Mercedes-Benz Classic", sedikitnya ada 24 lukisan tentang sejumlah seri klasik mobil Mercedes-Benz karya 10 pelukis Bali dipajang dan dipamerkan selama sebulan lebih (12 Desember 2020-18 Januari 2021) di areal Kebon Vintage Cars, Jalan Tegal Harum, Biaung, Denpasar Timur.
 
Usai membuka pameran lukisan tersebut, akhir pekan lalu, Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Dr Ir Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, MSi, mengatakan, Bali dikenal luas seantero jagad karena memiliki kekuatan budaya, dan salah satu kekuatan budaya Bali ini adalah karya seni lukis. Hal ini bisa menguatkan posisi Bali sebagai pusat kebudayaan. 
 
Kali ini, katanya, obyek utama lukisan adalah beberapa seri klasik mobil Mercedes-Benz yang dilukis dan dipadukan dengan beragam panorama, seni adat dan budaya Bali yang didukung dengan gaya, ciri, dan latar belakang pelukis. "Semoga hal ini dapat memberikan inspirasi bagi para pelukis Bali lainnya untuk mengembangkan pengetahuannya di bidang seni lukis, agar bisa terus berkarya seiring dengan perkembangan zaman yang saat ini mengarah ke super spesialis," harap Wagub Bali, yang akrab disapa Cok Ace itu.
 
Melalui kolaborasi para seniman bersama komunitas Mercedes-Benz Classic Club Bali (MCCB) ini juga diharapkan dapat menginspirasi para pelukis dunia untuk bisa datang ke Bali. "Selain bisa berkolaborasi dengan para pelukis Bali juga dapat menghasilkan beraneka ragam corak dan gaya lukisan yang mengandung unsur Bali," kata Cok Ace, didampingi Jos Darmawan (owner Kebon Vintage Cars).
 
Ketua Panitia Pameran Lukisan, Endra Datta, menjelaskan, sebagai elemen masyarakat, pihaknya bersama para pelukis di Bali ikut berkontribusi positif sesuai kemampuan masing-masing. Serta turut bertanggung jawab untuk memulihkan kondisi pariwisata Bali yang sedang mati suri dan selama 9 bulan terakhir terpuruk akibat pandemi Covid-19.
 
Dipandu sang artis penyanyi Bali, Jun Bintang disebutkan, kesepuluh pelukis Bali itu masing-masing, I Made Budhiana, Made Wiradana, Made Anyon Muliastra, Made Romi Sukadana, V Dedy Reru, Pande Nyoman Alit Wijaya Suta, Made Palguna, Made Duatmika, Kadek Armika, dan Made Oka. Mereka melukis dengan gaya tersendiri untuk merefleksikan karya-karyanya yang dipadu dengan beraneka ragam latar belakang indahnya panorama khas Bali.
 
Dari sisi seniman, melihat Mercedes-Benz merupakan sebuah karya seni yang sangat artistik, dan saat ditawari untuk berkolaborasi tentu hal ini sangat menarik dan menantang para pelukis Bali yang dipadukan dengan tema budaya Bali. Setelah disodorkan sejumlah foto Mercedes-Benz klasik, para pelukis pun segera beraksi dan menuangkan karyanya di atas kanvas berukuran (60x50) centimeter dan mengerjakannya di studio masing-masing.
 
Ada yang menyelesaikannya ke dalam dua atau tiga karya seni lukis untuk mempromosikan Bali Bangkit dalan tatanan era kehidupan baru dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes). Sekaligus, hal ini merupakan tantangan baru, karena sebelumnya mereka tidak pernah melukis dengan obyek mobil Mercedes-Benz yang dipadu dengan aliran seni dekoratif, abstrak, dan kontemporer.
 
Dedy Reru memadukan acrylic dan kopi di atas kanvas seperti menghadirkan suasana Bali masa lampau pada zaman kerajaan dan sangat pas dipadukan dengan tipe klasik Mercedes-Benz. Sapuan cat air Made Romi Sukadana dalam lapisan warna-warnanya seolah mengalir bebas menemukan padanan serasi antara alam Bali dan Mercede-Benz Classic. 
 
Made Wiradana menghadirkan harmonisasi karakter garis-garis yang menonjol dan kuat dalam menggarap Mercedes-Benz klasik terpadu bersama arsitektur sederet bangunan pura.  Made Anyon Muliastra menhadirkan identitas kultur Bali melalui tari, barong, dan arsitektur pura sebagai citraan “Mercedes-Menz Classic” dan elemen budaya Bali. 
 
Made Palguna dengan suasana Bali dalam dinamika perubahannya dengan simbolisme orang-orang maupun huniannya sebagai dunia urban kekiniaan ia dekatkan dengan Mercedes-Benz klasik. Pande Nyoman Alit Wijaya Suta ingin mengajak para penikmat karyanya untuk berkontemplatif terhadap memori visual dari alam pedesaan Bali.
 
Made Duatmika, melalui karyanya ingin menampilkan kesan kekaguman terhadap Mercedes Benz klasik yang menjadi pesona tersendiri bila dihadirkan dalam balutan suasana dinamika kehidupan masyarakat. Kadek Dwi Armika yang juga arsitek sadar benar ingin menghadirkan Mercedes-Benz klasik secara utuh maupun bersinggungan dengan garis-garis yang membagi sekaligus meredam dalam meletakkan Mercedes-Benz klasik dalam sebuah bidang.
 
Made Oka, pelukis dari Bali timur (Karangasem) dengan tegas ingin memberikan pencitraan terhadap alam Bali timur dengan menghadirkan Gunung Agung berdialog dengan Mercedes-Benz klasik. Made Oka tidak menyia-nyiakan kesempatan dalam membingkai gagasannya antara keindahan alam dan Mercedes-Benz menyatu dalam kesatuan yang harmonis.
 
Pada karya Made Budhiana, sapuan kuasnya yang khas dengan menghadirkan warna biru dan hitam melintasi garis-garis yang bersinggungan dengan Mercedes-Benz klasik, saya kira adalah bagian dari upayanya menerjemahkan dua objek yang sama-sama memiliki inspirasi kuat antara alam dan kendaraan. Budhiana yang sudah terbiasa melukis di alam terbuka sangat mudah memberikan citra kuat menghadirkan Mercedes-Benz klasik di tanah Bali.
 
Sesungguhnya dalam pameran semacam ini, yang menarik tidak hanya hasil karyanya, tapi lebih dari itu adalah "proses menjadikan"-nya yang saya yakin sangat seru. "Saya menyadari setiap seniman memiliki prinsip maupun ego yang berbeda-beda. Dengan mengusung spirit Bali dan Mercedes-Benz, kesepuluh seniman yang berpameran lebih tahu apa yang harus ditampilkan untuk menjadikan pameran ini penuh surprise dan tidak biasa," kata Yudha Bantono. 
wartawan
Djoko Moeljono
Category

Pansus TRAP Bongkar Proyek Bermasalah di Nusa Penida, Dari Lift Kaca hingga Bungee Jumping

balitribune.co.id | Nusa Penida - Proyek ambisius pembangunan lift kaca setinggi 180 meter di tebing ikonik Pantai Kelingking, Nusa Penida, resmi dihentikan sementara. Langkah tegas itu diambil usai Panitia Khusus Tata Ruang, Aset, dan Perizinan (Pansus TRAP) DPRD Provinsi Bali menggelar inspeksi mendadak (sidak) di lokasi proyek, Jumat (31/10).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Didanai Investor Tiongkok, Proyek Lift Pantai Klingking Miliki Izin Lengkap dari Pusat

balitribune.co.id | Nusa Penida - Proyek lift kaca di kawasan wisata Pantai Klingking, Desa Bunga Mekar, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung ramai menuai komentar baik yang pro maupun yang kontra. Meski banyak yang mengkritik, karena dikhawatirkan merusak keindahan alam, tetapi proyek yang digadang-gadang menelan biaya Rp200 miliar dan didanai investor asing Tiongkok tersebut rupanya telah mengantongi izin dari pusat.

Baca Selengkapnya icon click

Hadir dengan Penyegaran Terbaru, New Honda Genio Makin Bergaya Retro dan Fashionable

balitribune.co.id | Jakarta – PT Astra Honda Motor (AHM) memberikan penyegaran pada New Honda Genio dengan menghadirkan kombinasi warna dan striping baru yang semakin memperkuat gaya retro dan fashionable. Tampilan baru ini merepresentasikan gaya hidup kekinian bagi anak muda yang ingin tampil beda, tetap praktis, dan nyaman dalam berkendara. Hal ini merefleksikan karakter generasi muda yang ekspresif dan percaya diri.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Bupati Gus Par Buka Pelatihan URBANSAR, 44 Personel Damkar Karangasem Ditempa Basarnas

balitribune.co.id | Amlapura - Berdiri di kaki Gunung Agung, Karangasem sadar, keindahan datang bersama risiko. Saat bencana datang, harapan terakhir warga ada di tangan aparatur daerah. ​Untuk itu, Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata (Gus Par), menantang langsung nyali pasukan 'Tim Api Gumi Lahar'.

Baca Selengkapnya icon click

G***k Sang Mandor, Tiga Buruh ini Ngaku Sakit Hati

balitribune.co.id | Gianyar - Dalam hitungan empat hari, sejak penemuan Mayat I Wayan  Sedhana (54) dalam kondisi Leher nyaris putus terg***k, pelakunya akhirnya terungkap. Yakni tiga buruh bangunan yang dipekerjakan oleh korban. Ketiga pelaku ditangkap di perbatasan Jember -Banyuwangi saat berupaya melarikan diri. Mereka membunuh sang mandor karena merasa Sakit hati sering diomelin dan kadang ditampar saat bekerja.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.