Amlapura, Bali Tribune
Arus balik Idul Fitri di Pelabuhan Padang Bai, Karangasem mengalami puncaknya pada, Minggu (10/7) kemarin. Guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, penjagaan di pelabuhan inipun ditingkatkan alias diperketat.
Dalam keterangannya disela-sela sidak ke Pelabuhan Padang Bai kemarin, Wakapolres Karangasem Kompol, AA Ketut Mudita mengatakan, belasan ribu pemudik sudah menginjakan kaki mereka di Pulau Dewata.
Meski demikian, tak semua dari mereka yang tiba di Bali menetap di wilayah ini melainkan mereka hanya sebatas melintas untuk melanjutkan perjalanan ke sejumlah daerah di Jawa seperti Surabaya, Semarang, Jogjakarta dan Jakarta. “Maklum, Senin (11/7) mereka sudah mulai bekerja seperti biasa,”kata Wakapolres Mudita.
Atas kenyataan itu, Wakapolres Mudita mengaku jika hal itu tidak memperlemah pengawasan serta penjagaan di pelabuhan itu. “Pemeriksaan kita perketat, seluruh kendaraan kita periksa dan kita lakukan penggeledahan oleh anggota menggunakan metal detektor dan Spy Mirror,” ujarnya.
Namun sejauh ini pihaknya belum menemukan adanya barang berbahaya atau barang terlarang lainnya yang ada kaitannya dengan jaringan terorisme. Pihaknya mengaku mengambil tindakan tegas terhadap para pendatang ilegal yang masuk ke Bali melalui pintu pelabuhan Padang Bai, yakni pendatang yang tidak membawa KTP.
“Tindakan tegas kita ambil dengan memulangkan paksa pendatang yang tidak membawa KTP kedaerah asal mereka,” sebutnya.
Sedangkan untuk Minggu kemarin saja tercatat ada sebanyak lima orang pendatang terpaksa dipungkankan paksa karena tidak membawa identitas seperti KTP, SIM atau identitas lainnya, artinya sampai saat ini sudah ada puluhan pendatang ilegal yang dipulangkan paksa.
Dari pantauan koran ini kemarin, pemeriksaan dilakukan oleh puluhan anggota polisi baik bersenjata lengkap maupun tidak, selain itu satu ekor anjing pelacak dari pasukan K-9 diterjunkan untuk mengendus keberadaan bahan peledak atau bahan berbahaya lainnya.