balitribune.co.id | Badung - Momen Lebaran kali ini hanya berselisih tiga bulan dari masa tenggang selepas musim liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru 2023/2024). Dimana kegiatan tersebut berjalan dengan baik meski terdapat beberapa catatan penting yaitu terjadi kemacetan panjang pada tanggal 29 Desember 2023.
"Hal tersebut menjadi pembelajaran penting untuk kita terus bekerja keras dan saling berkolaboratif agar pelaksanaan Lebaran Tahun 2024/1445 H ini yang bertemakan Mudik Ceria, Penuh Makna dapat menjadi suatu perjalanan yang baik dan berkesan bagi pengguna jasa penerbangan," jelas Kepala Kantor Otoritas Bandara (Otban) Wilayah IV, Agustinus Budi Hartono di Kuta, Badung, Rabu (3/4).
Kata dia, Lebaran kali ini, sebagaimana prediksi Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, moda transportasi udara bukan moda pilihan dominan (menduduki peringkat ke-6) dengan perkiraan total sebesar 10,97 juta orang bepergian selama Lebaran. Berdasarkan data pada Maret 2024 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai tercatat, secara total penumpang domestik dan internasional adalah rata-rata sebesar 52 ribu/hari.
Namun dapat diperkirakan, secara total puncak tertinggi pergerakan kedatangan mencapai 65 ribu hingga 68 ribu yang diperkirakan terjadi pada Minggu, 7 April 2024 atau Senin, 8 April 2024. Sedangkan puncak tertinggi pergerakan kepulangan atau keberangkatan penumpang mencapai rata-rata 66 ribu hingga 69 ribuan yang diperkirakan terjadi pada Minggu, 14 April 2024 atau Senin, 15 April 2024.
Menurutnya, secara total penumpang internasional dan domestik selama periode Posko Lebaran di Bandara I Gusti Ngurah Rai pada 3 hingga 18 April 2024 dapat mencapai kisaran 1 juta hingga 1,1 juta penumpang. Pada periode tersebut, tercatat per data 1 April 2024 terdapat pengajuan penerbangan tambahan sebanyak 45 pengajuan dengan rencana penerbangan sebanyak 282 penerbangan.
Kata dia, dengan lonjakan penumpang yang begitu tinggi, dan berbagai kondisi terkini, ada beberapa hal yang perlu diantisipasi bersama diantaranya terkait cuaca ekstrem, ancaman keamanan, potensi adanya keterlambatan penerbangan, lonjakan trafik lalu-lintas dan lainnya. "Untuk itu, sekiranya perlu adanya pengawasan bersama oleh seluruh stakeholder dalam menjaga keselamatan dan keamanan penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai," tegasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, hal-hal utama yang mejadi perhatian bersama telah didiskusikan pada Rapat Koordinasi Persiapan Angkutan Udara Lebaran 2024 pada 27 Maret 2024. "Hal-hal yang telah kita capai dan sepakati bersama, seyogyanya tetap kita pertahankan sampai selesainya masa periode Lebaran 2024/1445 H ini," jelasnya.
Pihaknya tetap mengingatkan, kejadian yang telah ada agar tidak terulang kembali pada Lebaran ini. Tetaplah berkoordinasi dan berkolaborasi, saling menginformasikan segala permasalahan yang ada kepada stakeholder di komunitas bandara agar tetap terjaga situasi kondusif selama Lebaran.