balitribune.co.id | Mangupura - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung masih terus mendata rumah dan bangunan warga yang rusak akibat diterjang angin puting beliung di wilayah Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi.
Ada lima banjar yang terdampak akibat adanya angin puting pada Rabu 30 Oktober 2024 lalu. Yaitu Banjar Ubung, Banjar Sebute, Banjar Gede, Banjar Uma Gunung dan Banjar Batan Asem.
Kerusakan yang ditimbulkan sebagian besar berupa genteng rumah jatuh, tembok penyengker roboh, dan hancurnya sejumlah pelinggih milik warga.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung I Ketut Murdika saat dikonfirmasi menyatakan pihaknya telah menerima puluhan laporan kerusakan yang disebabkan oleh hujan lebat disertai angin puting beliung pada 30 Oktober 2024.
Laporan sebagian besar dari Kelurahan Sempidi, Kecamatan Memgwi.
"Ada beberapa rumah di Kelurahan Sempidi yang terdampak akibat kejadian itu. Kami ada puluhan laporan yang masuk,” ujarnya.
Laporan yang masuk akan langsung didata dan dilakukan pengecekan. Seperti di Banjar Batan Asem ada 11 warga yang melapor genteng rumahnya jatuh. Selain itu juga ada tembok penyengker roboh dan pelinggih warga ambruk.
Laporan lainnya juga datang dari sejumlah warga di Banjar Ubung, Banjar Sebute, Banjar Gede, Banjar Uma Gunung dan Banjar Batan Asem.
"Sebagian besar yang rusak memang tembok penyengker, atap rumah, ada bale daja dan juga bangunan pada sejumlah merajan,” kata Murdita.
Laporan tersebut lanjut dia sudah didata dan dihitung kerugiannya. Selanjutnya laporan ini akan disampaikan ke Bupati Badung.
"Dari hasil pendataan ada 37 laporan kerusakan," tegasnya.