balitribune.co.id | Denpasar - Informasi terkait perolehan suara partai politik serta proyeksi kursi dewan hasil Pemilu Legislatif (Pileg) 2019, terus berkembang liar beberapa hari terakhir. Sayangnya, informasi yang beredar jarang berbasis data Situng atau real count Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Untuk perolehan kursi DPR RI dari Dapil Bali misalnya, berbagai spekulasi berkembang luas di masyarakat. Spekulasi ini baik berdasarkan informasi maupun klaim yang dilakukan oleh partai politik. Padahal, real count yang masuk di situs resmi KPU, data suara yang masuk untuk DPR RI Dapil Bali baru berkisar 17,84 persen, Kamis (25/4) Pukul 15.13 Wita.
Dari data masuk tersebut, PDIP masih memimpin perolehan suara dengan angka 46,41 persen. Di urutan kedua, Partai Golkar meraih 21,63 persen. Selanjutnya ada Partai NasDem dengan 6,25 persen, Partai Gerindra 5,62 persen, dan Partai Demokrat 4,93 persen.
Jika merujuk data partisipasi pemilih untuk pemilihan anggota DPD RI, yakni mencapai 2.120.438 pemilih (sebagaimana data yang beredar, red), dan raihan suara partai - partai ini stabil hingga seluruh data masuk tabulasi suara KPU, maka akumulasi suara PDIP di Bali untuk pemilihan anggota DPR RI sebesar 984.095 suara. Selanjutnya, Partai Golkar mengoleksi 458.650 suara, Partai NasDem 132.527 suara, Partai Gerindra 119.168 suara dan Partai Demokrat 104.537 suara.
Dengan kemungkinan komposisi suara akhir seperti ini, maka PDIP dipastikan mengunci 5 kursi DPR RI dari Dapil Bali ke Senayan. Komposisi suara ini pun tak beda jauh dengan prediksi Ketua DPD PDIP Provinsi Bali Wayan Koster, dalam keterangan pers di Denpasar beberapa waktu lalu.
"Kalau melihat data yang masuk sekarang, untuk DPR RI itu 5 kursi yakin saya. Naik satu kursi dari hasil Pemilu Legislatif 2014 lalu. Bahkan ada kemungkinan jadi 6 (kursi DPR RI)," kata Koster, yang juga Gubernur Bali.
Adapun untuk Partai Golkar, masih bertahan 2 kursi, atau sama seperti hasil Pemilu Legislatif 2014 lalu. Kondisi ini berbanding terbalik dengan Partai Demokrat yang kemungkinan akan tersingkir tanpa kursi di Senayan, padahal meraih 2 kursi pada Pemilu Legislatif 2014.
Yang mengejutkan, Partai NasDem justru berpeluang mendapatkan 1 kursi ke Senayan. Raihan partai besutan Surya Paloh itu sama dengan Partai Gerindra yang masih mempertahankan 1 kursi hasil Pemilu Legislatif 2014.
Meski demikian, data ini bisa saja berubah, mengingat sebagian besar suara belum masuk tabulasi suara KPU. Apalagi dari 9 kabupaten/ kota di Bali, suara dari Kabupaten Buleleng yang tercatat sebagai daerah dengan jumlah pemilih tertinggi di Bali, sama sekali belum masuk tabulasi suara KPU.