balitribune.co.id | Gianyar - Pertokoan Dharma Giri (Eks Hardys) sudah diratakan, demikian juga Bank Gianyar sudah digusur dan bangunan diratakan. Namun, rencana pembangunan Mall kini abu-abu. Alhasil lahan lapang yang sudah mulai bersemak ini peruntukannya belum jelas.
Dari informasi yang diterima Bali Tribune, Kamis (28/7), rencana pembangunan Mall di lahan tersebut dikaji ulang. Mengingat hingga kini belum ada investor yang tertarik untuk berinvestasi. Bupati Gianyar I Made Mahayastra pun tidak menampik kondisi ini. Menurutnya, sekarang ini sangat sulit menumbuhkan investasi, sehingga peruntukan lahan yang dulunya terbangun supermarket populer itu akan dikaji kembali. “Menumbuhkan investasi dalam hak ini usaha Mall yang sudah tidak populer lagi memang sulit. Peruntukan lahan itu akan kita kaji ulang," ungkapnya.
Mengenai harapan masyarakat agar lahan tersebut dijadikan pasar senggol, Mahayastra melihat memungkinkan. Hanya saja lahan itu diharapkan dapat mendukung keasrian dan mempercantik wajah kota sekaligus berfungsi ekonomi, dan untuk kepentingan masyarakat banyak. “Jika Pasar Senggol kita harus bicara limbahnya, terkait tata kotanya. Agar sekali bikin, melegenda,” paparnya.
Dengan diurungkan pembangunan mall tersebut, rencana Pemkab Gianyar untuk menjadikan lokasi tersebut sebagai tempat Mall Pelayanan Publik juga dipastikan batal. “Kalau itu tidak ada disana, nanti dia ada di (Dinas) Perijinan,” tandas Mahayastra.