
Diketahui jika Pura Bukit Jati juga disebut sebagai Pura Ulun Subak yang diempon 4 tempek gede yakni Tamanbali, Bebalang Bunutin, Kecamatan Bangli dan Tanggahan Kecamatan Susut.
Salah seorang Peduluan Pura Bukit Jati, Dewa Ngakan Made Sutika mengatakan upacara pemelaspas di gelar serangkaian telah selesainya renovasi banguan suci Meru Tumpang Sia. Kegiatan renovasi yang didanai pemkab Bangli tersebut berlangsung sejak akhir tahun kemarin dan proses pengerjaan telah selesai.
”Upacara melaspas merupakan upcara pembersihan dan penyucian bangunan yang baru selesai di bangun atau di renovasi,” ujarnya.
Menurut Ngakan Made Sutika, sejatinya ada beberapa palinggih yang kondisinya rusak dan perlu di perbaiki diantaranya Pengaruman, Bale Kulkul, tembok panyengker dan bangunan lainnya.
”Kami selaku peduluan berharap pemerintah daerah bisa alokasikan anggaran secara bertahap untuk perbaikan bangunan suci yang rusak,” harapnya.
Sementara disinggung terkait upacara di pura yang merupakan tempat pemujaan memohon kemakmuran dan kesejahteraan alam dan lingkungan masyarakat, kata Ngakan Made Sutika ada 3 upacara yakni upacara Ngusaba yang berlangsuing pada Purnama Desta dan Upacara Nangluk pada rahinan Tilem ke enam dan piodalan pada hari raya Kuningan.
“Prebeya (biaya) untuk upacara selain urunan dari pengempon juga dibantu pemerintah daerah,” sebutnya.
Disisi lain Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Perkim Bangli, Komang Putra Ariawan mengatakan, renovasi meru tumpang sia di Pura Bukit Jati terakomodir dalam APBD Perubahan tahun 2022.
Proses pengambilan pengerjaan lewat tender. Kegiatan dimenangkan oleh CV Wira Pratama Teknik dengan nilai penawaran Rp 456.768.000.
"Pengerjaan sudah selesai bulan lalu dan hari ini dilakukan upacara pemelaspas,” ujarnya.