Retribusi Pelayanan Pasar Naik, Disperindag Lakukan Sosialisasi | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 November 2024
Diposting : 31 January 2024 05:26
SAM - Bali Tribune
Bali Tribune / SOSIALISASI - Petugas dari Deperindag Bangli sosialisasi kenaikan retribusi pelayanan pasar ke pedagang di Pasar Kidul, Bangli.

balitribune.co.id | Bangli - Permberlakukan retribusi pelayanan pasar yang baru akan segera diterapkan.Sebelum pemberlakukan retrbusi yang baru Dinas Perindustian dan Perdagangan (Disperindag) Bangli turun melakukan sosialisasi.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangli, I Wayan Gunawan mengatakan  pemberlakukan  retriubusi akan dilakukan di empat pasar yang selama ini masih pengelolaan di bawah pemerintah daerah  yakni pasar Singamandawa Kintamani, Pasar KIdul Bangli, Pasar Kayuambnua, Susut dan Pasar Yangapi, Tembuku. Sesuai rencana penerapan retribusi yang baru dilakukan serentak per 4 Febroari 2024 nanti,” ungkapnya, Selasa (30/1).

Kata Wayan Gunawan selama ini pengenaan retribusi pelayanan pasar mengacu Perda Nomer 22 tahun 2011. Karena Perda lama dianggap tidak lagi relevan dengan kondisi saat ini maka dilakukan perubahan. Dalam pengenaan retribusi pelayanan pasar yang teranyar mengacu Perda Nomer 5 Tahun 2023 tentang pajak daerah dan retribusi daerah.

Menurut Wayan Gunawan, dalam Perda yang baru terjadi kenaikan retribusi. Semisal untuk Los dengan ukuran 2 meter persegi sebelumnya Rp 5 ribu per hari naik menjadi Rp 7 ribu  per hari. Begitu juga untuk toko sebelumnya Rp 10 ribu per hari naik menjadi Rp 13 ribu per hari. Pemberlakukan yang sama juga untuk kios, semisal ukuran kios 4 meter persegi sebelumnya Rp 7 ribu per hari naik menjadi Rp 9 ribu perhari.

Lanjut Wayan Guynawan atas pemberlakukan Perda yang baru pihaknya telah turun melakukan sosialisasi ke masing-masing pasar dengan menggandeng pengeloa pasar. Selain itu pihaknya juga akan memasang spanduk/bener yang berisikan pengenaan tariff retribusi. ”Hari ini kita turun melakukan sosialisasi di pasar Kidul,” jelasnya.

Sementara dalam sosilaiasi di Pasar Kidul hampir sebagain besar pedagang tidak mempermasalahkan naiknya retribusi, asalkan penataan pedagang bisa dilakukan dengan baik. Salah satu pedagang dilantai II, Nengah Sahrini mengaku tidak mempermasalahkan naiknya pungutan retribusi asalkan tidak ada lagi pedagang sejenis berjualan dilantai bawah.

Hal yang sama juga diutarakan pedagang buah dilantai II, Ketut Adnyani ,dimana dia tidak menolak kenaikan retribusi asalkan baik itu pedagang bermobil dan pedagang buah tidak diperbolehkan lagi berjulan di bawah. ”Kita yang jualan diatas sepi pembeli karena pembeli sudah bisa langsung berbelanja di bawah, kalau kami tidak dapat jualan apa yang kami pakai bayar retribusi,” ungkapnya.

Menyikapi  adanya keluhan pedagang Fungsional Dinas Perindustrian dan Perdagangan Wayan Ganti  mengatakan setiap keluhan yang disampikan akan ditampung dan pihaknya dalam waktu dekat akan berkordinasi dengan pengelola pasar. ”Masalah teknis pengaturan pedagang ada di pengelola pasar, tentu nanti kami akan lakukan kordinasi dengan pihak pengelola pasar,” jelas Wayan Ganti.