balitribune.co.id | Amlapura - Ribuan warga Desa Adat Bugbug bersama Gema Shanti dan Bersih-bersih Bali, Minggu (13/8) sore, turun ke jalan untuk menyapu bersih Obyek Daya Tarik Wisata (DTW) Candidasa dari berbagai jenis sampah, utamanya sampah plastik yang menjadi momok menakutkan karena jenis sampah ini baru bisa terurai setelah ratusan tahun.
Tokoh sekaligus perwakilan masyarakat Bugbug, I Putu Artha kepada awak media menyampaikan gerakkan sapu bersih sampah plastik di DTW Candidasa ini diinisiasi oleh Yayasan Bersih-bersih Bali yang kemudian disambut antusias oleh masyarakat di Desa Bugbug, sekaligus sebagai sarana untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya sampah plastik. “Ada 1000 lebih masyarakat Desa Bugbug yang terjun dalam kegiatan sapu bersih DTW Candidasa dari sampah plastik. Ini sekaligus dalam rangka memperingati HUT RI ke 78 dan World Clean-up Day 2023,” ujar Putu Artha.
Kegiatan Sapu Bersih DTW Candidasa dari sampah palstik, residu dan organik ini juga disambut baik oleh Anggota Komisi I DPRD Karangasem I Nengah Suparta yang ikut bersama masyarakat melakukan kegiatan bersih-bersih sampah plastik. “Antusias masyarakat sangat tinggi, ini terlihat dari ribuan warga yang turun untuk ikut dalam kegiatan Sapu Bersih DTW Candidasa dari sampah plastik. Kami dari lembaga dewan sangat menyambut baik kegiatan ini, dan kedepannya kegiatan seperti ini bisa sering dilaksanakan,” cetus Nengah Suparta.
Dikatakannya, sampah plastik menjadi atensi dari Gubernur Bali karena sampah plastik juga menjadi permasalahan global yang harus mendapatkan penanganan secara serius dan konsisten. Kegiatan ini tentu saja sangat penting secara kontinyu dilakukan dalam rangka membangun kesadaran masyarakat, utamanya bagaimana memilah sampah dari sumbernya.Terlebih saat ini pengelolaan sampah sudah dilakukan berbasis desa, artinya pengolahan dan pengelolaan sampah menjadi tanggung jawab desa selain tanggung jawab pemerintah daerah untuk sampah perkotaan.
IGNA Agus Norman Sasono, Ketua World Clean-up Day Bali, kepada awak media menyampaikan, kegiatan bersih-bersih sampah ini dilaksanakan serentak di 60 titik di seluruh Bali. Kegiatan ini kata dia juga untuk memperingati Hari Konservasi Alam Nasional dan Hari Masyarakat Adat Sedunia. “Dipilihnya DTW Candidasa sebagai tempat kegiatan, karena tiang lihat di sini banyak sampah berserakan. Tiang sering kesini dan tiang lihat itu, makanya kegiatan ini kita selenggarakan di Candidasa dengan melibatkan ribuan masyarakat Bugbug,” tuntasnya.
Dari pantauan media ini, ribuan warga bergerak dari satu titik yakni di Areal Publik yang dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok menyisir sampah di sepanjang paantai Candidasa dan satu kelompok lainnya menyisir dan menyapu sampah di sepanjang jalan raya Candidasa sejauh 3 kilometer. Dalam 30 menit warga sudah berhasil mengumpulkan belasan karung sampah plastik, sampak residu dan sampah organik. Yang kemudian dibawa ke tempat pengelolaan sampah desa.